Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa: "Reshuffle" Bukan untuk Rakyat

Kompas.com - 19/10/2011, 15:18 WIB
Syamsul Hadi

Penulis

 JEMBER, KOMPAS.com- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Rabu (19/10/2011,) menggelar aksi demo menyikapi kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono di usianya yang kedua.

IMM mengevaluasi kepemimpinan dua tahun pemerintahan SBY-Boediono telah mengalami degradasi kualitas kepemimpinan. Dian Wahana, ketua Pengurus Cabang IMM Jember mengatakan, proses reshuffle para menteri yang terjadi saat ini sepertinya bukan karena untuk memenuhi kepentingan rakyat tetapi bernuansa politis dengan bagi-bagi jabatan.

Ini sebenarnya bukan merupakan prioritas yang dikehendaki rakyat, meski menterinya ganti tetapi tidak memberi rasa aman dan nyamana kepada masyarakat, sama saja dengan membohongi publik, seru Dian Wahana.

Aksi demo yang dilakukan di gedung DPRD Jember mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat. Untuk tidak berlama-lama mengganggu ketertiban masyarakat pengguna jalan di bundaran DPRD, maka perwakilan pengunjuk rasa akhirnya diterima Komisi A DPRD Jember uyang dipimpin wakilnya, Evi Lestari.

Ulal Asmaul Husnah, Ketua BidangHikmah IMM menilai, penegakkan hukum Pemerintah SBY lebih parah dibanding pemerintahan Suharto. "Satu peryanyaan dalam rreshuffel kabinet mengapa harus ada mentero dan wakil menteri.Apakah ini sudah diperlukan atau kepentingan penguasa saja," kata Ulal.

Wakil ketua Komisi A DPRD Jember Evi Lestari menanggap sikap mahasiswa itu mengatakan, memang benar masih adapersoalan dalam pemerintaha SBY. Seperti persoalan TKI dan adanya reshuffle kabinet, namun aspirasi ini positif dan dewan tidak akan tinggal diam. "Secara de yure aspirasi ini kita terima," kata Evi yang juga ketua DPD PAN Jember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com