Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Rendani Dibenahi

Kompas.com - 11/10/2011, 16:26 WIB
Timbuktu Harthana

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com — Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, sedang dibenahi. Targetnya, bandara kelas tiga ini bisa ditingkatkan menjadi bandara kelas dua.

Kepala Bandara Rendani Bambang Hartato, Selasa (11/10/2011), mengemukakan, kondisi bandara tidak representatif sebagai bandara yang ada di ibu kota provinsi. Padahal, lalu lintas pesawat dan jumlah penumpang yang berangkat dan tiba di Rendani semakin banyak.

Lalu lintas pesawat berangkat dan tiba mencapai 20 kali per hari, sedangkan jumlah penumpang mencapai 600 orang per hari.

"Sebulan, jumlah penumpang yang keluar masuk di bandara ini sampai 130.000 orang. Dengan jumlah sebanyak ini sudah layak Rendani jadi bandara kelas dua," kata Bambang.

Kondisi Bandara Rendani sebelumnya sangat memprihatinkan. Terminal ruang tunggu sempit, kotor, mesin pemindai barang tak berfungsi, dan keamanan landasan yang tidak terjamin. Orang di sekitar bandara menyeberangi landasan seenaknya. Pelayanan saat jam sibuk semrawut dan tidak tertib.

Perbaikan dan penataan difokuskan pada terminal keberangkatan, pelebaran landasan dari 30 meter jadi 40 meter, dan pemasangan alat navigasi udara untuk memudahkan penentuan lokasi serta jarak pesawat dengan satu titik. Kantor bandara dilebarkan dan jumlah petugas di bandara ditambah.

Pembangunan dilakukan dua tahap, 2011 dan 2012, dengan memakan biaya sekitar Rp 60 miliar. Perbaikan pelayanan, selain infrastruktur bandara juga akan diperbaiki, terutama soal kebersihan. Harapannya, Rendani bisa menyusul bandara di Sorong, Nabire, dan Wamena yang sudah lebih dulu menjadi bandara kelas dua.

"Bertahap dan pelan-pelan. Mohon maaf kepada calon penumpang kalau sekarang bandaranya ada perbaikan. Kami maunya Manokwari punya bandara yang bagus," tambah Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com