Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Gorontalo Tunda Hasil Undian

Kompas.com - 29/09/2011, 14:55 WIB

GORONTALO, KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo akkhirnya menunda pengesahan hasil pengundian nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, Kamis (29/9/2011), di Hotel Quality, Gorontalo.

Penundaan diambil menyusul ditemukannya perbedaan pada salah satu tabung berisi nomor undian yang dicurigai ada unsur kesengajaan. Dengan keputusan itu, KPU belum mengesahkan hasil undian nomor urut pasangan calon.

"Proses pengundian nomor urut kami putuskan ditunda sampai pada waktu yang tidak ditentukan. Kami akan menunggu penyelidikan dari panwas terkait kasus ini. Tunggu pemberitahuan kami selanjutnya," kata Ketua KPU Provinsi Gorontalo Salahudin Pakaya.

Penundaan ini terkait ditemukannya ditemukan tonjolan di salah satu dasar tabung yang dipilih pasangan Gusnar Ismail-Tonny Uloli. Sementara pada dua tabung lainnya tidak terdapat tonjolan tersebut.

Pasangan Gusnar Ismail-Tonny Uloli mendapat nomor urut satu, sedangkan pasangan David Bobihoe-Nelson Pomalingo dan Rusli Habibie-Idris Rahim masing-masing bernomor urut dua dan tiga.

Kubu Rusli Habibie-Idris Rahim mengaku tidak keberatan dengan nomor berapapun yang didapat. Namun, yang disayangkan adalah proses pengundian nomor urut yang diduga memihak salah satu pasangan calon. Bahkan peristiwa ini dinilai terjadi karena unsur kesengajaan.

"Kami tak keberatan berapa nomor urut yang didapat tapi prosesnya ini yang membuat kami protes. Ini seperti ada unsur kesengajaan kepada pasangan tertentu untuk mendapatkan nomor urut satu," kata Rusli Habibie.

Rapat pleno terbuka pengundian nomor urut yang sempat diskors selama empat jam akhirnya ditutup pada pukul 15.00 Wita. Padahal, acara dimulai sejak pukul 09.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com