Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangguran Bawa Kabur Calon Istri Prajurit

Kompas.com - 04/08/2011, 17:06 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Pelaku kejahatan tidak pandang bulu dalam mencari mangsa. Penipuan dengan modus gendam di Surabaya dilancarkan oleh seorang pengangguran kepada calon istri anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Bahkan, tersangka MR (27) tidak hanya menguras harta DM (25). Tanpa disadari korban, pelaku ternyata juga pernah membawa DM ke luar kota hingga 23 hari. Sementara harta yang berhasil dikuras antara lain telepon genggam merek Nokia seri N73, cicin 2 gram, dan uang tunai Rp 4 juta. Total kerugian korban mencapai Rp 6 juta.

Keterangan tersangka warga Kecamatan Ngebang, Lamongan, ini diungkapkan saat diperiksa petugas Polsek Gubeng, Surabaya, Kamis (4/8/2011). 'Tersangka memengaruhi korban dengan ilmu gendam yang dipelajarinya dari pesantren," kata Kanit Reskrim Polsek Gubeng AKP Winarno.

Menurut dia, tersangka awal mula mengenal korban warga Jalan Pakis, Surabaya, itu melalui sambungan telepon salah sambung. Dari komunikasi via telepon itu, tersangka akhirnya dekat dengan DM kurang lebih selama satu minggu, sebelum akhirnya mereka berjanji bertemu pada  awal bulan lalu, pukul 15.30 WIB di depan Toko Roti Holland, tempat korban bekerja.

"Setelah korban terlihat keluar dari tempat kerjanya, MR menghampirinya lalu menghantamkan jurus rayuan serta ilmu gendam yang pernah dipelajarinya," kata Winarno.

Rayuan tersebut tepat mengenai sasaran, DM akhirnya mengikuti MR untuk pergi ke berbagai tempat, termasuk ke rumah Nur Wahid, salah satu teman tersangka bertempat di Kecamatan Paciran, Lamongan.

Mengetahui putrinya tidak pulang beberapa hari, orangtua korban dan calon suami korban yang merupakan anggota TNI, cemas. Mereka lantas melakukan pencarian dibantu Polsek Paciran dan Polsek Gubeng yang akhirnya berhasil menangkap MR pada (30/7/2011) di Paciran.

"Saat di bawah penguasaan tersangka, korban telah disetubuhi sebanyak 15 kali, sementara nilai beberapa barang korban yang dijual oleh tersangka sebanyak Rp 6 juta," tambahnya.

Polisi mengaku sulit mengorek keterangan dari korban, karena korban merasa kurang sadar antara ingat dan tidak apa yang dilakukannya selama 23 hari. Akhirnya setelah dibantu seorang paranormal, korban bisa berkomunikasi lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com