Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Kera di Tepus Meresahkan

Kompas.com - 18/07/2011, 21:34 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Serangan kera yang kian mengganas di Purwodadi Tepus membuat Balai Konservasi Sumber Daya Manusia (BKSDA) DIY turun tangan melakukan survei lapangan, Senin (18/7/2011).

Terkait dampak serangan kera ekor panjang tersebut, BKSDA memperbolehkan warga untuk melakukan penangkapan. "Secara teknis, untuk penangkapan mau menggunakan apa, kami serahkan sepenuhnya kepada warga, mengingat keberadaan kera sudah cukup meresahkan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II, Sartana.

Sartana mengatakan, kera ekor panjang yang bernama Latin Macaca fascicularis itu masuk dalam kelas primata dan tergolong belum dilindungi karena tidak termasuk langka.

Lebih lanjut, Sartana mengatakan, BKSDA akan mengambil kebijakan ekspor kera ke luar negeri. Hal itu merupakan penanganan jangka pendek. Namun, rencana tersebut masih menunggu hasil pendataan.

"Yang akan melakukan ekspor tersebut adalah perusahaan resmi, yaitu CV Primako yang berada di Jakarta. Sebelum diekspor, akan ditangkarkan lebih dahulu," imbuhnya.

Saat ini di Tepus terdapat sedikitnya 1.000 ekor kera jenis ekor panjang yang berusia mencapai 10 tahun. Kera tersebut memiliki ciri tinggi 40 cm dan panjang ekornya antara 30 hingga 40 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com