Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Koper Nur Asia yang Pulang

Kompas.com - 29/06/2011, 11:20 WIB

PINRANG, KOMPAS.com — Tahun 2010 silam, Keluarga Indo Darrak (70), warga Kampung Kanni, Desa Maccinnae, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, sempat senang ketika koper Nur Asia (28) tiba. Itu artinya, anaknya yang bekerja sebagai penata rumah tangga di keluarga Abdul Wahab Muhammad Ali Nujsil, di Bahrain, negara kepulauan di Teluk Persia, sejak 2005 sebentar lagi pulang.

Mereka berpikir, datangnya kiriman koper pakaian dan barang-barang milik Nur Asia akan disusul dengan datangnya anak kedua dari tiga bersaudara tersebut. Maklum, ketika itu sudah lima tahun Nur Asia tidak pernah menghubungi keluarganya di kampung halaman.

Kiriman koper pakaian dan barang-barang milik Nur Asia yang didapatkan pihak keluarga tahun lalu, kata Indok Darrak, hingga kini masih utuh dan belum pernah dibongkar oleh pihak keluarga. Alasannya, menunggu hingga Nur Asia datang. Namun, sampai hari ini Nur Asia tak juga pulang.

Saat menerima kiriman koper milik anaknya, kata Indok Darrak lagi, pihak perusahaan PT Dwiguna Jaya Abadi yang beralamat di Jalan Raya Kalibata-Binaraga, Jakarta Selatan, yang memberangkatkan Nur Asia mengatakan, putrinya akan segera menyusul.

"Akan tetapi, setelah kami tunggu berhari-hari, berminggu-minggu, hingga sekarang, anak kami tidak muncul. Koper pakaian dan barang-barang yang kami terima pada bulan Agustus setelah lebaran Idul Fitri tahun lalu," papar Indok Darrak, ibunda Nur Asia, Selasa (28/6/2011) kepada Kompas.com saat ditemui di kediamannya.

Keluarga pun frustrasi lantaran tidak ada kepastian akan kabar anaknya, ditambah ketidakseriusan pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pinrang yang hanya meminta pihak keluarga agar tetap bersabar. Ditemani salah seorang putrinya yang lain, Indok Darrak sempat menanyakan nasib Nur Asia ke dukun.

"Kata dukun itu, anak saya sudah menikah di sana. Karena memang anak kami belum berumah tangga saat bekerja di luar negeri. Akan tetapi, kepastiannya kami tidak tahu karena sampai sekarang tidak ada sedikit pun kabar selain kiriman koper pakaian anak kami. Namun, hati saya mengatakan, anak saya masih hidup," papar Indok Darrak.

Sementara Ani, kakak tertua Nur Asia, menambahkan, apa pun kondisi Nur Asia saat ini, pihak keluarga tetap berharap mendapat kabar terkait keberadaan Nur Asia. Mereka khawatir, tidak adanya kabar Nur Asia hingga enam tahun yang disusul kedatangan koper tanpa Nur Asia, mengalami nasib yang sama dengan TKW lainnya di negara-negara timur tengah, yang tewas tetapi disembunyikan oleh pihak tertentu.

"Kami betul-betul berharap kepada pemerintah agar mau mambantu keluarga kami menemukan Nur Asia. Kami betul-betul putus asa hingga harus menanyakan ke dukun. Kami betul-betul minta tolong," katanya memohon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com