Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Warga Lebak Digigit Ular Berbisa

Kompas.com - 03/06/2011, 16:07 WIB

LEBAK, KOMPAS.Com — Sebanyak 32 warga Kabupaten Lebak, Banten, digigit ular berbisa jenis ular tanah (Ankistrodon rhodostoma), dua di antaranya dirujuk ke pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit.

Berdasarkan data dari dua Puskesmas Leuwidamar dan Bayah, Kabupaten Lebak, 32 warga yang digigit ular tersebut terjadi dalam kurun  Januari-Mei 2011.

Kepala Puskesmas Leuwidamar H Kumajaya, Jumat (3/6/2011), mengatakan, jumlah korban gigitan ular berbisa yang dirawat di puskesmasnya tercatat 20 orang. Mereka cepat mendapat perawatan medis sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

"Dari 20 korban  itu, hanya seorang yang mendapat perawatan secara intensif di puskesmas karena kondisinya parah dan mengalami infeksi lanjutan,” kata Kumajaya.

Menurut dia, kasus korban gigitan ular berbisa sepanjang 2011 meningkat, sehubungan banyak warga yang membuka ladang di hutan-hutan. Mereka umumnya petani, dan membersihkan hutan tanpa menggunakan perlengkapan keselamatan, seperti sepatu karet.

"Saya mengimbau warga agar memakai sepatu karet atau sepatu bot untuk mencegah gigitan ular berbisa," ujar Kumajaya.

Ia menambahkan, saat ini populasi ular tanah sangat menakutkan sehubungan curah hujan cukup tinggi melanda wilayah itu sejak awal  2011. Selain itu, juga banyak ular berbisa mencari perlindungan di tempat-tempat yang terkena sinar matahari.  Bahkan, banyak ular berbisa berlindung di halaman rumah warga.

"Kami tak henti-hentinya memberikan penyuluhan agar warga waspada terhadap ular tanah karena bisa mematikan jika tidak segera ditangani tenaga medis," katanya.

Sementara Kepala Puskesmas Bayah Edi Sunaedi mengatakan, jumlah korban gigitan ular berbisa di wilayahnya mencapai 12 orang dan satu korban dirujuk ke RSUD Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Korban gigitan ular berbisa selama ini bisa diselamatkan setelah mendapatkan perawatan medis.

"Pada 2010, korban gigitan ular hanya menewaskan seorang warga," ujar Edi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com