Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Fadli di Tangan Bupati

Kompas.com - 27/05/2011, 15:06 WIB

PINRANG, KOMPAS.com — Usaha pasangan suami-istri Darwis dan Fatmawati, yang mengadukan nasib anaknya, Fadli (11 bulan), yang sejak usia tiga bulan menderita hydrochepalus, ke DRPD Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, akhirnya mendapat tanggapan. 

Ditemani Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pinrang Ramadhan, Darwis dan Fatmawati dibawa ke Rumah Sakit Lasinrang, Pinrang. Didampingi Sekretaris Dewan Kabupaten Pinrang Khaeruddin, pasangan suami-istri tersebut menumpangi mobil dinas salah seorang anggota Dewan. Setiba di RS, rombongan disambut Direktur RSU Lasinrang Hansah Syam. "Meski telah menjalani operasi dan mendapat pelayanan kesehatan gratis, kondisi Fadli memang masih butuh perawatan medis," kata Ramadhan kepada Kompas.com

Fadli disebutkan menderita penyakit hydrocephalus atau kelainan patologis otak dengan akumulasi cairan serebrospinal yang berlebihan dalam otak. Kondisi itu menyebabkan pelebaran ventrikel yang bisa berakibat pada kerusakan otak, selain melumpuhkan beberapa syaraf vital dalam tubuh. Penderita hydrocephalus menjadikan kepala membesar. "Hydrocephalus adalah penyakit bawaan. Biasanya terjadi karena kontak langsung dengan kucing, ayam, atau burung saat ibu hamil," kata Direktur RSU Lasinrang Hasnah. 

Hasnah mengatakan, Fadli sempat menjadi pasien di RUS Lasinrang dan menjalani perawatan selama sepekan. Namun, keterbatasan alat dan tenaga dokter ahli di rumah sakit memaksanya dirujuk ke RS Wahidin, Makassar. Pelayanan rumah sakit untuk Fadli hanya sebatas mengatasi panas dan kejang-kejang pada tubuh.

Hasnah mengakui, penyakit hydrocephalus adalah penyakit dengan permasalahan kompleks dan harus ditangani secara khusus serta biaya yang besar. Dari beberapa kasus penyakit serupa, harapan hidup penderita penyakit ini tergolong tipis. "Kami sudah konsultasikan hal tersebut ke RS Wahidin, Makassar, dan untuk perawatan Fadli, tetap harus disiapkan dana karena penanganannya memang harus besar-besaran dan melibatkan banyak dokter ahli," ujarnya. 

Untuk memulai kembali perawatan medis, kata Hasnah, pihaknya masih menunggu hasil koordinasi antara Komisi III DPRD dan Bupati Pinrang Andi Aslam Patonangi. Apakah perawatan diteruskan ke RS Wahidin, Makassar, atau menggunakan sistem lain. Pasalnya, perawatan Fadli membutuhkan biaya yang besar.

Sementara itu, Syarifuddin, paman Fadli, berharap pemerintah dan pihak rumah sakit segera mengambil tindakan untuk membantu pengobatan Fadli. Mereka khawatir, lambannya penanganan bisa berdampak buruk pada anak balita tersebut. "Kami juga berharap bantuan dari dermawan sekiranya prihatin dengan nasib anak kami," katanya lirih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com