Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Penumpang Meninggal di Rumah Sakit

Kompas.com - 24/05/2011, 20:28 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Mobil penumpang umum W 948 UA yang terbakar di Desa Masangan Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik Jumat (20/5/2011) lalu menyebabkan empat orang meninggal dan satu orang saat ini masih kritis. Dua orang meninggal di lokasi kejadian , dua lagi meninggal di rumah sakit.

Ummi M aftuhatut Taslimah (21) mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, dan Siti Moqoniah Jamil (20) mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya meninggal di MPU. Saudara sepupu asli Dusun Kebonsari Desa Palangan Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan itu hangus karena terjebak tidak bisa keluar saat MPU meledak dan terbakar.  

Dua korban lain meninggal di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Lailatul Hidayah (38), yang hendak melawat sepupunya di Sembunagan Kidul Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik meninggal Sabtu (21/5/2011) pukul 06.00 WIB. Musyawaroh (35) warga Desa Mojopuro Gede, Kecamatan Bungah meninggal Minggu (22/5/2011). Saat ini Dasih (63) warga Desa Sukorejo Lasem, Kecamatan Sidayu Gresik masih kritis.

Sementara itu sopir MPU Mat Khasan (54) warga Dusun Pilang Desa Kertosono Kecamatan Sidayu sudah diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka. "Dia dijerat pasal 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana karena kelalaiannya menyebabkan orang lain celaka hingga meninggal dunia," kata Kepala Satuan Lalul intas Kepolisian Resor Gresik Ajun Komisaris Satria Permana Selasa (24/5/2011).

Saat itu MPU yang dikemudian Mat Khasan mengangkut 17 penumpang melaju sep erti biasa. Saat memasuki Desa Masangan tepatnya di depan MTs dan SD Masangan serta dekat Balai Desa Masangan, mata Mat Khasan silau saat berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan yang memantulkan cahaya matahari. Dia juga dikejutkan melihat benda di depannya (pembatas jalan berbentuk kerucut biasa disebut traffic cone).

Saat berusaha menghindari benda itu, MPU terguling ke kiri dan di bawah jok sopir mengeluarkan percikan api. Dia masih sempat menolong tiga penumpang yang duduk di jok depan yakni Jauhari (42) dan anaknya Putri serta perempuan hamil enam bulan Musiatun (35) dengan cara memecah kaca depan. Setelah itu dia kabur saat warga mulai berdatangan.

Mat Khasan melarikan diri karena trauma dan ingin menenangkan diri. Dia menangis di makam ayahnya Fathan (almarhum) di Kompleks Makam Mbah Ratu Demak Surabaya. Dia selanjutnya melapor ke Kepala Desa Kertosono Kecamatan Sidayu untuk diantarkan ke Kantor Polisi.

Mat Khasan mulai mengemudi sejak 1972, sebelumnya dia menjadi kenek selama tiga tahun. Menurut dia, angkutan sering sepi, biasanya kurang dari 17 penumpang. Tarif dari terminal Tambak Oso Wilangun Surabaya hingga terminal Pasar Dukun Gresik Rp 7.000 per orang. Dia tidak menyangka mengalami musibah menyebabkan penumpang meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com