Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alih Fungsi Lahan Mengkhawatirkan

Kompas.com - 24/05/2011, 15:57 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com — Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengkhawatirkan laju pertumbuhan alih fungsi lahan pertanian menjadi sektor lainnya di daerah ini yang kini cukup pesat.

Kepala Dinas Pertanian Kalsel Sriyono di Banjarmasin, Selasa (24/5/2011), mengatakan, hingga akhir 2009 potensi lahan pertanian yang telah beralih fungsi sebesar 4.000 hektar lebih.

Jumlah tersebut, kata dia, mengalami peningkatan luar biasa dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya sekitar 900 hektar lebih. "Pada 2006 total alih fungsi lahan hanya 900 hektar lebih dan pada 2009 menjadi 4.000 hektar. Berarti, dalam waktu dua tahun laju alih fungsi sebesar 3.000 hektar lebih," katanya.

Bila kondisi tersebut dibiarkan terus berlangsung, dikhawatirkan hal itu akan mengancam produksi pangan Kalsel karena sebagian lahan pertanian menjadi kawasan perumahan, perkebunan, dan lainnya.

Upaya menahan laju alih fungsi tersebut, pihaknya mendorong pemerintah untuk segera mengefektifkan peraturan alih fungsi lahan yang telah ditetapkan.

Dengan peraturan tersebut, akan diatur lokasi yang disiapkan untuk lahan pertanian berkelanjutan sehingga alih fungsi lahan tidak bisa dilakukan semudah saat ini.

Selain itu, tambah Sriyono, untuk mengimbangi laju pertumbuhan alih fungsi tersebut, pihaknya juga akan melakukan usaha mencetak lahan pertanian baru. "Namun, upaya tersebut tidak bisa dilakukan maksimal karena lahan pertanian Kalsel juga sudah tidak banyak," katanya.

Dengan demikian, kata dia, upaya yang paling mungkin dilakukan adalah memaksimalkan produksi tanam dari sebelumnya satu kali panen menjadi dua kali penen dalam satu tahun.

Pada tahun 2011 hingga lima tahun ke depan, kata dia, diprogramkan untuk mengoptimalkan panen dari satu kali panen menjadi dua kali panen dalam satu tahun seluas 150.000 hektar.

"Lahan 150 hektar tersebut dikembangkan karena infrastruktur jalan dan irigasi sudah ada, begitu juga dengan petaninya sudah siap," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com