Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Dokter SHFPRS Masih Mogok Kerja

Kompas.com - 23/05/2011, 21:59 WIB

KUPANG, KOMPAS.com — Sebanyak 40 dokter yang tergabung dalam Suara Hati Forum Peduli Rumah Sakit Prof Dr WZ Johannes Kupang, Nusa Tenggara Timur, masih melakukan aksi mogok kerja sampai tuntutan mereka terpenuhi.

"Tuntutan kami agar wakil Dirut Umum dan Keuangan RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang diganti karena gagal dalam menjalankan tugasnya serta tunjangan kesejahteraan yang berasal dari jasa Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat)," kata Ketua SHFPRS Prof Dr WZ Johannes Kupang dr Kamilus Karangora, SpPD, Senin (23/5/2011).

"Aksi yang kami lakukan bukan pada masalah keuangan semata, tetapi juga buruknya manajemen rumah sakit rujukan milik Pemerintah Provinsi NTT itu serta masalah Jamkesmas yang tidak jelas pemasukannya," kata Karangora.

Pihaknya juga menilai, Direktur RSUD Prof WZ Johannes Kupang dr Alphonsius Anapaku, SpOG kurang bagus dalam membangun komunikasi dengan para dokter dan petugas medis di rumah sakit tersebut. Ini terbukti dari ketidakhadirannya dalam setiap pelaksanaan coffee morning atau minum kopi pagi bersama.

"Apabila masalah ini tidak segera ditangani, para dokter dan perawat yang berjumlah sekitar 500 orang di rumah sakit ini akan terus melakukan aksi mogok," katanya menegaskan.

Direktur RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang dr Alphonsius Anapaku, SpOG menegaskan, permasalahan yang sedang terjadi di rumah sakit saat ini bukan pada persoalan manajemen dan keuangan, tetapi pada sistem yang dibangun di rumah sakit tersebut.

"Masalah Jamkesmas bukan urusan manajemen RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang, tetapi urusan pemerintah pusat sehingga posisi kami hanya bisa menunggu," ujarnya.

Ia menambahkan, hampir sekitar 75 persen pasien yang berobat di RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang berasal dari kalangan tidak mampu sehingga pihaknya lebih mengutamakan pelayanan ketimbang uang.

"Aksi mogok yang tengah melanda rumah sakit ini akan segera kami atasi dan akan meminta pertanggungjawaban kepada setiap dokter jika terjadi sesuatu yang fatal pada pasien," kata Anapaku.

"Kami hanya harapkan para dokter yang tengah melakukan aksi mogok segera kembali menjalankan tugasnya seperti biasa sesuai dengan sumpah yang diucapkan agar tidak menelantarkan para pasien yang ada di rumah sakit tersebut," katanya.

Ia menambahkan, persoalan yang tengah melanda rumah sakit rujukan milik Pemerintah Provinsi NTT itu akan dibahas lebih lanjut di tingkat komisi, untuk kemudian dibahas secara bersama-sama dengan gubernur guna mencari jalan pemecahannya.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, sekitar 150 pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit itu mengeluh dan kecewa karena tidak mendapat pelayanan medis secara maksimal dari para dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com