Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanian di Sekitar Bromo Mulai Bangkit

Kompas.com - 23/05/2011, 21:44 WIB

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Pelan tapi pasti, dampak erupsi Gunung Bromo di semua lini yang menggampar warga hingga pingsan mulai bangkit.

Setelah wisata Bromo bangkit, menyusul banyaknya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke Bromo, kini sektor pertanian warga juga mulai pulih lantaran aktivitas vulkanik gunung setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut itu mulai menurun.

Setidaknya, itu terlihat di Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Senin (23/5/2011). Di sisi sepanjang jalan kecamatan itu, para petani tampak kembali menggarap sawahnya.

Menariknya, di Desa Pandansari, ada petani yang mulai memanen sawahnya. Tak seperti sebelumnya ketika erupsi, di mana tanaman hortikultura di lahan pertanian layu dan berwarna abu-abu.

Kini, tanaman di persawahan itu mulai menghijau. Arifin, petani di Desa Pandansari, tampak sumringah melihat pertanian mulai pulih. Selain kubis, bawang prei dan kentang juga bisa ditanam kembali.

Arifin juga tampak senang setelah memanen kubisnya untuk pertama kali sejak hujan abu akibat erupsi Bromo. Dia mengakui, meski sudah bisa panen, produksinya memang menurun. Itu bukan karena hujan abu, melainkan hujan air yang kini masih sering turun.

"Tingkat produksinya memang menurun, tapi kami para petani sedikit senang karena harga kubis naik di pasaran. Sebelumnya harga kubis per kg Rp 250, sekarang naik menjadi Rp 500. Kubis-kubis dari Sumber biasanya dijual ke Surabaya," ujarnya.

Arifin dan petani di Kecamatan Sumber tetap bersyukur lantaran aktivitas vulkanik Gunung Bromo mulai turun. Karena itu, mereka bisa melanjutkan bercocok tanam. Ini berbeda dengan kondisi sebelumnya ketika erupsi berlangsung.

Kala itu, banyak petani yang mengalami gagal panen. Akibatnya pun jelas, mengalami kerugian yang tak terhitung dan sempat membuat sebagian petani mengungsi ke rumah kerabat dan mencari pekerjaan ke luar Jawa untuk menyambung hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com