Seru! Balapan Motor di Tengah Sawah

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Adu kecepatan di jalan raya dengan sepeda motor mungkin sudah biasa dilihat. Namun bagaimana dengan balapan motor di tengah sawah sambil membawa gabah seberat seratus kilogram? Tentu tak biasa.

Lomba itulah yang dilakukan para tukang ojek gabah yang akrab dikenal warga dengan sebutan taksi di kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Balapan ini tak hanya membutuhkan ketrampilan semata, tapi juga tenaga untuk mengangkat gabah seberat 100 kilogram ke atas motor sebelum mencapai garis finish.

Petani di desa Buttudakka, kecamatan Tapango merayakan pesta panen dan menyambut musim tanam tahun ini dengan menggelar balapan menggunakan motor pengangkut gabah.

Puluhan motor taksi yang biasanya digunakan tukang ojek mengangkut gabah di sawah usai panen, beradu kecepatan di sawah yang diubah menjadi arena lintasan berlumpur.

Yang unik dalam balapan ini, para peserta diwajibkan mengitari lintasan sebanyak empat putaran sambil membawa sekarung gabah, seberat seratus kilogram. Caranya memang sederhana. Peserta adu kecepatan mulai dari garis star ke tempat pengambilan gabah yang sudah diletakkan di lintasan masing-masing.

Usai menaikkan gabah seberat 100 kilogram ke motor tanpa menggunakan bantuan orang lain, para peserta kembali tancap gas dan adu kecepatan sebelum sampai di garis finish. Balapan motor sambil membawa beban berat dengan lintasan berlumpur bukan perkara sederhana.

Ilham, salah seorang peserta asal Desa Buttu Dakka Polewali Mandar mengajak serta keluarga istri dan anak-anaknya ke lokasi balapan. "Saya bangga, selain karena telah berhasil panen, juga karena bisa berpartisipasi dalam ajang balapan untuk mempererat hubungan silaturrahmi sesama kelaurga petani ini," ujar Ilham.

"Inilah ekspresi kesukuran petani usai panen dan menyambut musim tanam baru yang akan dimulai beberapa hari ke depan," ujar Muhammad Yusuf salah satu peserta lomba lainnya.

Acara balapan motor taksi seperti musiman ini hampir setiap musim panen digelar petani untuk menghibur para petani dan keluarganya. Selain itu balapan ini juga menjadi sarana penyaluran bakat balap warga setempat.