Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerak Telor Khas Betawi Diantre Warga Aceh

Kompas.com - 12/05/2011, 14:47 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Sudah lima belas menit Ozy berdiri menunggu, tapi bungkusan yang ditunggunya belum juga diterima. Ozy masih menunggu giliran kerak telor miliknya selesai diracik si penjual. Di belakangnya, belasan orang juga sedang mengantre menunggu makanan yang sama.

Makanan khas betawi ini, memang barang baru bagi warga Aceh. Eddy sang penjual kerak telor tak henti membolak-balik kualinya di atas bara. Jauh-jauh datang dari Jakarta, Eddy sengaja berjualan mencari peruntungan di arena Aceh Fair yang digelar selama sepekan hingga 15 Mei yang akan datang.

“Sebelumnya hanya mengenal makanan ini dari televisi saja, tapi tau-tau ada di arena Aceh Fair ini ya langsung saja sekalian ingin mencoba, sepertinya enak, soalnya dari jauh aroma telur goreng plus bawangnya begitu menggoda,” jelas Ozy.

Tak hanya Ozy, Aisyah warga Lamdingin Banda Aceh juga ikut tertarik untuk mencicipi makanan yang terbuat dari telur ayam dan beras ketan ini. Perempuan yang sudah berusia 65 tahun ini rela berdiri bersama anak dan cucunya demi mencicipi sebungkus kerak telur racikan Eddy.

“Sudah tak kuat berdiri sebenarnya namun karena ingin mencicipi kerak telor, jadi rela antre bersama anak dan cucu,“ jelas Aisyah sambil tersenyum.

Eddy, sang penjual mengaku senang bisa berjualan di arena keramaian di Aceh. Dalam sehari Eddy bisa menghabiskan 150 butir telur dengan harga Rp 10 ribu per satu porsi kerak telur.

“Saya awalnya diajak teman, katanya ada acara keramaian di aceh, ya saya ikut saja, soalnya di Jakarta pun sudah sulit berjualan kerak telor, saya baru sepuluh hari berada di Aceh dan berjualan di dua acara keramaian, Aceh Fair dan Festival Peunayong,” jelasnya.

Ya, ternyata kerak telor tak hanya digemari warga di Jakarta. Rasanya yang lezat tak terlepas dari bahan-bahan yang digunakan. Ada beras ketan putih, telur ayam, udang kering yang digoreng kering hingga seperti abon. Kemudian ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir untuk menambah kelezatan rasa.

“Ternyata rasanya enak dan gurih, cocok di lidah orang Aceh,” kata Aisyah  sambil terus mengunyah kerak telor di tangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com