Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Korban Peluru "Nyasar" Akan Lumpuh

Kompas.com - 14/01/2011, 13:28 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com  — Sofyan, salah seorang dosen Universitas Al-Asyariah (Unasman) Polman, hingga siang ini (Jumat, 14/1/2011) masih menjalani perawatan intensif di  RS Wahidin Sudiro Husodo. Ia menjalani operasi di ruang CT-Scan.

Dr Nasrullah, SpBS RS Wahidin, mengatakan bahwa pihaknya berusaha mengeluarkan proyektil di bagian leher Sofyan. "Kalau hanya mengeluarkan proyektil tersebut, insya Allah kami bisa. Namun, kemungkinan besar setelah sembuh, pasien tersebut tidak bisa berjalan karena proyektil mengenai tepat di bagian saraf," papar Nasrullah.

Seperti yang diberitakan Tribun Timur, Sofyan adalah dosen yang menjadi korban dalam bentrokan polisi berhadapan dengan mahasiswa dan dosen Unirversitas Al-Asyariah di Unasman, Jalan Budiutomo, Polewali, Polman, Sulawesi Barat, Kamis (13/1/2011). Bagian leher Sofyan terkena peluru yang diduga kuat merupakan peluru nyasar.

Sebelum dirawat di Makassar, Sofyan sempat menjalani perawatan darurat di RSU Polman bersama tiga korban lain, yakni Darius, Kamil, dan Basri. Ketiganya adalah mahasiswa Unasman yang juga menjadi korban dalam bentrokan tersebut.

Bentrok dipicu oleh upaya eksekusi lahan Kampus Unasman menyusul sengketa antara Yayasan Al-Asyariah (Unasman) yang dipimpin keluarga Prof Dr Sahabuddin dan Yayasan Darut Tauhid Walirsyad (DDI) yang dipimpin Prof Dr Muiz Kabri.

Sementara itu, siang ini, kondisi di sekitar Kampus Unasman saat ini terlihat agak sepi. Batu-batu bekas kerusuhan kemarin bertaburan di jalan aspal di luar kampus. Beberapa spanduk hujatan terhadap Muiz Kabri masih tampak. Ada juga benda mirip boneka atau orang-orangan sawah yang digantung di depan pintu masuk kampus dan di bagian lain tertulis "gantung Muiz Kabri".

Akibat insiden tersebut, sedikitnya 35 orang dilaporkan mengalami luka-luka, termasuk enam mahasiswa luka parah. Sebanyak 20 korban berasal dari kalangan mahasiswa dan dosen, sementara 15 korban lain adalah anggota polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com