Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfrets Dipastikan Tewas Dianiaya

Kompas.com - 10/01/2011, 12:30 WIB

 

AMBON, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah Maluku memastikan Alfrets Mirulewan (28), wartawan Tabloid Pelangi, yang jenazahnya ditemukan terapung di dekat Pelabuhan Pantai Nama, Kisar, Maluku Barat Daya, Maluku, 17 Desember 2010 lalu, tewas dianiaya. Lima tersangka penganiayaan telah ditahan.

Direktur Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Maluku Komisaris Besar Jhonny Siahaan kepada wartawan, di Markas Polda Maluku, Senin (10/1/2011), menyebutkan, kelima tersangka itu berinisial IB, RA, MS, RS, dan T. Tiga dari lima tersangka ditangkap tanggal 7 Januari di Kisar, sedangkan dua tersangka lagi ditangkap di Ambon.

Penganiayaan dilakukan terhadap Alfrets sebelum kemudian tubuhnya dibuang ke laut. Jenazahnya ditemukan terapung di dekat Dermaga Pantai Nama, 17 Desember, setelah dia menghilang sejak 15 Desember.

Namun, Jhonny enggan menyebutkan motif dari penganiayaan itu. Dia juga enggan menyebutkan pekerjaan para tersangka. "Semua masih dalam penyelidikan. Kami belum bisa membuka semuanya kepada publik," katanya.

Sebelum menghilang pada Rabu (15/12/2010), Alfrets sempat mengikuti bongkar muat bahan bakar di dermaga dan mengikuti distribusi bahan bakar itu. Hal ini dilakukannya karena curiga bahan bakar sengaja ditimbun, sehingga menyebabkan bahan bakar langka di Kisar sejak November 2010.

Jhonny melanjutkan, polisi bisa memastikan Alfrets tewas dianiaya setelah tim khusus dari Polda Maluku menemukan dua saksi kunci, yaitu J dan IB, yang melihat penganiayaan itu. IB kemudian ditetapkan polisi sebagai satu dari lima tersangka penganiayaan.

"Dalam waktu dekat, tim dari Polda Maluku bersama tim dari Mabes Polri akan melakukan kembali olah tempat kejadian perkara di Kisar sekaligus mengangkat jenazah Alfrets untuk diotopsi ulang oleh ahli forensik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com