Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Asing Pelaku Kriminal Masih Tinggi

Kompas.com - 29/12/2010, 15:04 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Selama tahun 2010, warga asing yang menjadi korban tindak kejahatan di Bali mengalami penurunan yang signifikan. Jika pada 2009 lalu jumlah warga asing yang menjadi sasaran kejahatan mencapai 280 orang, tahun ini turun menjadi 217 atau mencapai 22,5 persen.

"Kita sudah kerja sama dengan 26 konsulat yang ada di Bali, mereka juga sudah menyosialisasikan kepada warga negara mereka yang berlibur ke Bali untuk menghindari wilayah-wilayah rawan tindakan kriminal," ujar Direktur Intelkam Kombes Ketut Argawa dalam konferensi pers laporan akhir tahun di Mapolda Bali, Rabu (29/12/2010).

Namun, hal tersebut tidak dibarengi dengan pelaku tindak kejahatan oleh warga asing. Meski menurun dibanding 2010 lalu, jumlahnya masih cukup tinggi. Jika pada 2009 lalu warga asing yang melakukan tindak kejahatan mencapai 86 orang, tahun ini sebanyak 82 warga asing terlibat tindak kejahatan.

"Rata-rata tindak kejahatan yang dilakukan warga asing adalah narkoba dan penipuan," jelas Ketut Argawa.

Untuk kasus narkoba, warga asing yang terlibat baik itu sebagai pengekspor maupun pengguna mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2009 lalu sebanyak 23 warga asing terlibat kasus narkoba, tahun ini naik menjadi 27 orang.

Mengenai penanganan kasus terhadap pelaku tindak kejahatan warga asing ini, aparat kepolisian tidak akan memberi perlakuan khusus dan tetap mengacu pada prosedur hukum dan undang-undang yang berlaku. Salah satu kasus yang cukup menonjol adalah penyelundupan 1,7 kilogram sabu oleh seorang warga Australia, yakni Michael Sacatides, pada awal Oktober lalu.

Saat ini, proses hukum Sacatides sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Denpasar, dan dalam sidang perdana pekan lalu, Sacatides terancam hukuman mati karena melanggar Pasal 113 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com