Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesemutan Digigit Tikus, Diduga Rabies

Kompas.com - 25/11/2010, 02:33 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com Gara-gara digigit tikus, seorang warga Gianyar, Bali, harus dirawat secara intensif di sel isolasi Nusa Indah, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali.

Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah (RSUP Sanglah) mendiagnosis bahwa pasien bernama Komang Sudiarta (40), warga Banjar (Desa) Serongga, itu terserang penyakit rabies.

Akan tetapi, sejauh ini tim dokter belum bisa memastikan apakah dugaan rabies itu karena gigitan tikus. Anggota tim penanggulangan rabies RSUP Sanglah, Denpasar, dr IGB Ken Wirasandhi, mengatakan bahwa pasien belum mengaku jika sebelumnya ia memiliki riwayat digigit anjing.

Sejauh ini, pasien baru mencapai fase 2 suspect rabies. Gejalanya kesemutan pada sekujur tubuh. “Sejauh ini, gejala klinis rabies belum terlihat. Semoga saja bukan rabies,” ujar Ken di RSUP Sanglah, Denpasar, Rabu (24/11/2010).

Ken Wirasandhi menambahkan, sampai saat ini belum ada kasus rabies yang disebabkan oleh gigitan tikus atau hewan selain anjing. Namun secara teori, tikus termasuk golongan hewan berdarah panas, berkuku, dan bertelinga sehingga memiliki potensi untuk menularkan rabies.

“Jika kasus gigitan tikus sudah menimbulkan keluhan seperti itu, kita harus respek dan cepat tanggap,” ungkapnya. Namun, Ken Wirasandhi juga meminta masyarakat jangan panik dan tetap mengikuti prosedur pencegahan rabies jika mengalami gigitan, baik itu anjing maupun hewan lain yang berpotensi menularkan rabies.

Salah satu yang paling mudah adalah membersihkan bekas luka gigitan dengan sabun atau deterjen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com