Shinta: Semoga Lulus dari Ujian Bencana

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bencana bisa berarti hukuman, peringatan, atau ujian dari Tuhan. Semoga musibah Merapi adalah ujian dan kita bisa lulus dari itu dan dengan begitu diangkat harkat dan martabatnya oleh Tuhan.

Itulah pesan Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid kepada para pengungsi Merapi, di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Kamis (11/11/2010).

"Saya ingin mengajak bapak ibu merenungkan ayat dalam Alquran bahwa musibah dan bencana mengandung tiga hal, yaitu ujian, peringatan, dan hukuman," katanya.

"Kalau ini peringatan, maka marilah kita mohon diberikan ketajaman pikiran dan kepekaan nurani agar bisa menangkap apa peringatan yang diberikan supaya kita bisa mengintrospeksi diri."

Ia menambahkan, jika ini hukuman, selayaknya berendah hati dan hati terbuka mohon maaf, ampunan, dan tobat kepada Allah, supaya diampuni dan harus memperbaiki diri, mengoreksi diri, dan tidak melakukan kesalahan yang sama di masa datang.

"Kalau ini ujian, mari kita dengan rendah hati mohon kepada Allah supaya diberi kekuatan, ketabahan, dan kesabaran supaya bisa menerima sebaik-baiknya," ujarnya.

"Tidak ada kekasih Allah lepas dari ujian dari Allah, tetapi karena beliau-beliau lulus dari ujian, diangkat derajatnya ke tempat lebih tinggi," pesannya.

Itu sebabnya, dia mengajak semua pengungsi untuk memohon supaya bencana ini adalah ujian agar bisa lulus dan mendapatkan tempat atau harkat dan martabat lebih tingi, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat."

"Mari beristigosah, berharap Allah menghentikan bencana dan kita dinyatakan sebagai orang yang lulus dan ditempatkan di tempat lebih tinggi," papar beliau.