Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satwa di Taman Nasional Diperdagangkan

Kompas.com - 14/07/2010, 07:20 WIB

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Rhino Protection Unit menemukan adanya aktivitas perdagangan beberapa bagian tubuh satwa ilegal di area Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, di Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus.

"Hasil investigasi menunjukan, ada beberapa kelompok pelaku pencurian terhadap bagian tubuh satwa kunci TNBBS yang dilindungi, dan diperdagangkan di luar Lampung," kata Asisten Koordinator Inteljen dan Penegakan Hukum RPU, Ujang Suryadi, di Bandarlampung, Rabu (14/7/2010).

Beberapa bagian tubuh hewan yang diperdagangkan secara ilegal tersebut adalah kulit harimau, cula badak, gading gajah, serta badan dan kepala rusa yang telah dikeraskan. Modus perburuan satwa di TNBBS diduga kuat melibatkan jaringan internal salah satu taman nasional di Pulau Sumatra tersebut, di antaranya oknum petugas.

"Kami yakin ada oknum petugas yang terlibat, karena sangat tidak mungkin mereka bisa bebas keluar masuk taman nasional," kata dia.

Dia menerangkan, investigasi tersebut dilakukan sejak awal tahun, dan RPU saat ini berkoordinasi dengan aparat hukum terkait untuk melakukan penangkapan.

"Kami sedang berkoordinasi dengan penyidik PNS TNBBS, dan aparat kepolisian untuk melakukan penyergapan," kata dia.

Ujang berharap, hasil perburuan dengan polisi dapat membuahkan hasil yang maksimal, yaitu rombongan pelaku kejahatan lingkungan itu dapat ditangkap.

Dia menceritakan, bagian tubuh satwa kunci TNBBS saat ini sedang menjadi favorit kolektor barang langka tersebut. Peminat barang ilegal tersebut tersebar di beberapa kota di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Tengah, bahkan hingga Singapura.

Harga yang ditawarkan per satu jenis barang diperkirakan mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah. Hal itu sangat ironis, mengingat populasi beberapa hewan langka tersebut sudah dinyatakan kritis, dan TNBBS menjadi habitat terakhir bagi kelestarian mereka.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, merupakan hutan dengan luas yang mencapai 368 ribuan hektare, dengan berbagai satwa langka yang dilindungi hidup di dalamnya. Sejumlah satwa yang saat ini jumlahnya dinyatakan sangat kritis adalah Harimau Sumatra, gajah, dan Badak Sumatra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com