Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yulianto Keponakan Menteri, Bermata Sipit, Berbadan Atletis

Kompas.com - 09/11/2009, 19:01 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Sosok Yulianto yang hingga saat ini masih misterius dikenal sebagai orang yang diduga pernah terlibat kasus sengketa tanah di kawasan Manyar Tompotika, Surabaya.

Ketua Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Jawa Timur R Henry Rusdijanto, SH, mengatakan, pada 1997 Yulianto pernah terlibat kasus penipuan tanah.

"Ia dikenai hukuman selama satu tahun, namun mulai dari Polwiltabes hingga ke Pengadilan Negeri Surabaya tidak sempat dimasukkan ke penjara," katanya.

Sosok Yulianto tersebut akhirnya muncul kembali pada 2005. Saat itu Yulianto sempat mengontak dirinya dan mengajaknya bergabung di kantornya untuk membentuk sebuah kantor biro jasa di sebuah daerah di Jakarta.

Namun, sejak tahun 2005 hingga saat ini ia kehilangan kontak dengan sosok Yulianto, yang disebut-sebut menyerahkan uang suap Rp 5,1 miliar kepada anggota KPK.

Atas dasar itulah, dia mengatakan, Yulianto saat ini tinggal di Jakarta. "Jadi, Yulianto saat ini kemungkinan tinggal di Jakarta," katanya.

Ia meyakini sosok Yulianto yang pernah dikenalnya itu melalui ciri-ciri yang disebutkan Ary Muladi di depan Tim Delapan atau Tim Pencari Fakta (TPF) pada beberapa hari yang lalu. "Yulianto memang berbadan atletis dan bermata sipit," katanya.

Terkait sosok Yulianto yang saat ini muncul di televisi, ia menilai orang tersebut bukanlah Yulianto yang saat ini sedang dicari tim Mabes Polri.

Ia juga menjelaskan sosok Yulianto yang disebut-sebut Ary Muladi merupakan etnis China itu sebenarnya adalah orang Jawa. "Matanya memang sipit, kayak orang China, tapi dia Jawa," katanya.

Ia menambahkan, Yulianto adalah keponakan seorang menteri di era Orde Baru, tetapi penasihat hukum itu enggan menyebutkan namanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com