Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kayu Diklaim dari Kawasan RKT

Kompas.com - 20/10/2009, 19:49 WIB

NUNUKAN, KOMPAS.com - Sekitar 5.000 kayu gelondongan ada di lapangan penumpukan Sungai Sebakis di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Kayu-kayu itu merupakan hasil tebangan PT Adindo Hutani Lestari dari kawasan hutan Gunung Batumayau di Kabupaten Nunukan sesuai rencana kerja tahunan.

Social Security Licensing Manager PT Adindo Hutani Lestari Tony Simanjuntak menyatakan hal itu saat menghubungi Kompas di Kota Samarinda, Selasa (20/10) malam. Sebanyak 5.000 batang kayu gelondongan adalah hasil pembalakan dalam areal perusahaan.

Tony menegaskan bahwa Gunung Batumayau berada di Nunukan. Areal konsensi perusahaan ada di tiga kabupaten yakni Nunukan, Bulungan, dan Tana Tidung.

Sebelumnya, kalangan masyarakat adat Dayak Agabag menuduh PT Adindo Hutani Lestari terlibat pembalakan ilegal di Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan. Masyarakat menilai sekitar 5.000 batang kayu gelondongan di Sungai Sebakis itu dari pembabatan kawasan hutan adat Gunung Batumayau.

Akibatnya, masyarakat menuntut Adindo membayar denda adat Rp 1 miliar dan kompensasi Rp 25.000 per meter kubik kayu tebangan dari Gunung Batumayau. Tuntutan itu disampaikan lewat Lembaga Adat Besar Dayak Agabag Sungai Tulit dan Sungai Tikung (Kecamatan Sebuku) yang menyita kunci mobil gardan ganda milik Adindo sebagai jaminan.

"Tuduhan masyarakat tidak mendasar sebab kami bekerja sesuai izin Menteri Kehutanan sejak 1996," kata Tony saat dihubungi beberapa hari sebelumnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com