Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuih.. Ada Kompetisi Minum Bir di Semarang

Kompas.com - 11/10/2009, 00:08 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Oktoberfest, sebuah festival tahunan yang telah menjadi tradisi masyarakat Jerman yang dilangsungkan di Putri Bar, Hotel Horison Semarang, Sabtu (10/10), berlangsung meriah dan diramaikan dengan kompetisi minum bir.

Kompetisi minum bir tersebut diikuti oleh peserta yang kebanyakan merupakan warga Jerman. Mereka terlihat antusias mengikuti kompetisi tersebut. Kompetisi ini  mungkin masih terasa asing bagi masyarakat Indonesia.

Para peserta terlihat menenggak bir dalam wadah berukuran besar. Peserta yang sanggup menghabiskannya sampai tetes terakhir dalam waktu tercepat akan keluar sebagai pemenang kompetisi tersebut.

"Kami mengadakan Oktoberfest untuk memanjakan para pengunjung, baik warga Jerman maupun masyarakat yang ingin menyaksikan acara tersebut tanpa harus jauh-jauh datang ke negara Jerman," kata Humas Hotel Horison Semarang Atika Elfandari.

Menurut dia, Oktoberfest merupakan acara tahunan bersejarah yang selalu dirayakan masyarakat di Kota Munich, Jerman, setiap bulan Oktober. Keunikan festival tersebut memang terletak pada diadakannya kompetisi minum bir.

Oktoberfest, kata dia, diadakan pertama kali pada tahun 1810 oleh Raja Ludwig I untuk merayakan perkawinannya dengan Putri Therese von Sachesen. Salah satu acaranya adalah membagikan bir kepada seluruh rakyat yang berkumpul di Lapangan Theresien Muen. Festival itulah yang terus diperingati dan dijadikan tradisi sampai kini. 

Di negara Jerman, Oktoberfest dirayakan dengan kompetisi minum bir secara besar-besaran dengan menyuguhkan bir gratis kepada seluruh warga yang mendatangi festival tersebut. Pesta dibuka dengan membuka tong bir besar oleh Wali Kota Munich.

Serasa di Jerman

Selain kompetisi minum bir, Hotel Horison Semarang juga menyajikan menu makanan dan suasana benar-benar Jerman. "Kami juga menyajikan makanan khas Jerman, di antaranya Hendl, Roast Chicken, Bavarian Schweinsbraten, roasted pork, dan setting suasana juga dibuat seperti aslinya, misalnya dengan pernak-pernik khas Jerman, topi lebar, dan bench (bangku panjang khas Jerman)," kata Atika.

Adakah pesta Jerman ini berdampak pada tingkat hunian hotel? Menurut Atika, ini tidak semata-mata untuk mendongkrak tingkat hunian hotel, tetapi untuk memenuhi keinginan masyarakat. "Malah banyak masyarakat Indonesia yang meminta diadakannya festival tersebut, terutama mereka yang pernah menuntut ilmu di Jerman," katanya.

Ditambahkan Atika, Horison Semarang sudah empat kali menyelenggarakan Oktoberfest sejak empat tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com