Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 500 Rumah Rusak

Kompas.com - 02/10/2009, 05:25 WIB
 

JAMBI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kerinci mendata lebih dari 500 rumah ambruk dan rusak di 16 desa di Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, 35 kilometer dari ibu kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, Kamis (1/10). Ada 30 rumah lain rusak di Kecamatan Batangmerangin.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi Remus L Tobing mengatakan, gempa terjadi di Jambi dengan kekuatan 7,0 skala Richter pada Kamis pukul 08.52, berada di titik 2,44 Lintang Selatan dan 101,59 Bujur Timur, serta berpusat di 46 kilometer tenggara kota Sungai Penuh dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini bukan gempa susulan dari gempa yang terjadi di Pariaman, Sumatera Barat, pada Rabu pukul 17.16 dan berkekuatan 7,6 skala Richter.

Seorang warga Desa Sungai Hangat, Kecamatan Gunung Raya, 410 kilometer dari Kota Jambi, meninggal dunia karena terkena serangan jantung akibat terkejut.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Kerinci Amirsyam, Kamis, mengatakan, korban akibat gempa ini adalah 12 orang luka berat dan mengalami patah tulang, serta puluhan orang lainnya luka ringan. Sebanyak 12 warga yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Mayjen A Thalib, Sungai Penuh.

Bupati Kerinci Murasman mengatakan, akibat gempa Kamis pagi berkekuatan 7,0 skala Richter, kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Gunung Raya. Lebih dari 60 persen rumah penduduk setempat rusak dan sebagian ambruk. ”Semua orang berkumpul di luar. Sayangnya fasilitas tenda yang tersedia sangat sedikit,” kata Murasman yang mengunjungi korban, kemarin.

Selain rumah rusak, setidaknya 20 sekolah rusak berat dan sedang. Gempa terjadi saat siswa belajar di kelas. Mereka panik dan berhamburan ke luar.

Menurut Pemkab Kerinci, ada 20 sekolah rusak, terdiri atas 15 SD, 3 SMP, dan 2 SMA. Semua sekolah yang rusak berada di wilayah Kecamatan Gunung Raya. ”Semua siswa langsung dipulangkan setelah gempa terjadi,” ujar Murasman.

Amirsyam menambahkan, hingga saat ini belum dapat dipastikan kapan kegiatan belajar-mengajar akan dimulai kembali.

Remus L Tobing mengatakan, gempa di Jambi pada Kamis pagi berdampak menimbulkan kerusakan. ”Gempa ini bukan susulan dari gempa Pariaman-Padang karena pada episentrum berbeda. Musibah ini berdampak kuat menimbulkan kerusakan bangunan,” ujarnya.

Sepanjang Kamis kemarin hingga pukul 17.00 tercatat terdapat 17 gempa susulan sejak gempa terjadi pukul 08.52.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com