Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Prakiraan Calon Menteri Kabinet dari Partai Koalisi

Kompas.com - 28/09/2009, 09:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kalau partai oposisi saja mendapat kursi di kabinet, bagaimana dengan partai koalisi yang meloloskan SBY-Boediono pada jabatan presiden dan wakil presiden periode 2009-2014.

Menurut sumber Persda Network, lima partai koalisi itu adalah Partai Demokrat (PD), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Jika kubu lawan pada pilpres, kecuali Partai Hanura pimpinan Wiranto, yang dalam hal ini adalah PDI-P, Gerindra, dan Golkar mendapat masing-masing satu kursi, kubu koalisi mendapat jatah lebih besar.

Partai Demokrat mendapat jatah tujuh menteri, PKS empat menteri, PAN tiga menteri, serta PKB dan PPP masing-masing mendapat jatah dua kursi menteri.

Tujuh calon dari Partai Demokrat adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Syarif Hasan (Menteri pertanian), Freddy Numberi (Menteri Kelautan dan Perikanan), Ketua DPP PD Andi Alfian Mallarangeng (Menkominfo), mantan Panglima TNI Joko Suyanto (Menkopolhukam), Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Gusti Bagus Alit Putra (Menbudpar), Letjen (Purn) Agus Wijoyo (Menteri pertahanan), dan mantan Kapolri Sutanto (Menteri PAN).

Kemudian, PKS mendapat jatah empat kursi, yakni Hidayat Nurwahid selaku Menteri Sosial, Ketua MPP PKS Suharna Surapranata (Menristek), Presiden PKS Tifatul Sembiring dan satu orang lagi untuk Menteri Perumahan Rakyat atau Menteri Kehutanan.

Gerbong PAN akan dimotori mantan Sekjen PAN, Hatta Rajasa, yang akan naik pangkat dari Mensesneg menjadi Menkokesra. Dia akan menunjuk dua orang PAN untuk menteri pendidikan nasional, dan menteri perhubungan. Kepercayaan SBY pada Hatta memang cukup tinggi.

Terbukti, dia beberapa kali diutus menemui Megawati Soekarnoputri untuk lobi-lobi, dan dia juga Ketua Tim Sukses SBY-Boediono.

Selain itu, Hatta juga disebut calon besan SBY-Kristiani Herawati, Edhie Baskoro Yudhoyono (27), yang berpacaran dengan Aliya Rajasa, putri dari Hatta Rajasa dan Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa atau akrab dipanggil Okke.

Kepada Persda Network, beberapa waktu lalu, Okke membantah hubungannya Edhi. Namun menurut sumber Persda, keduanya baru menunaikan ibadah umroh ke Arab Saudi, dan akan melanjutkan hubungan lebih serius dalam ikatan perkawinan.

Adapun PKB menempatkan dua politisi di kabinet. Mereka adalah Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar (Mennakertrans) dan Sekjen PKB Lukman Edi (Mennegpora).

Dari PPP, Ketua Dewan Pertimbangan Bachtiar Chamsyah dan Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfiz—dua politisi PPP yang disebut-sebut berseberangan dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali—diangkat Presiden SBY menjadi menteri. Adapun Bachtiar menggantikan Surya mengurusi UKM dan koperasi, dan Irgan mengurusi lingkungan hidup. (Persda Network/amb/sj3/nda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com