Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Swasembada Pangan, Ende Gandeng Swasta

Kompas.com - 04/09/2009, 08:54 WIB

ENDE, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Ende, di Flores, Nusa Tenggara Timur, dalam upaya mewujudkan swasembada pangan 2012, menggandeng swasta. Pihak swasta diberi kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan produksi pertanian setempat.

Swasembada pangan yang ditargetkan selain beras, juga meliputi ubi kayu, jagung, dan kacang-kacangan.

Mitra Pemerintah Kabupaten Ende dalam budi daya kedelai di Kecamatan Wewaria itu adalah PT Karunia Ende. Dari rencana area penanaman 100 hektar (ha), yang terealisasi 80 ha.

Perjanjian yang disepakati, pihak pengusaha memberikan benih kedelai kepada petani, dan dari hasil produksi 1,5 kali benih yang didapat, petani diberikan kepada pengusaha, sedangkan sisa produksi yang lain menjadi milik petani. Sebagai contoh, apabila petani mendapatkan 10 kilogram (kg) benih maka dari hasil produksi yang wajib diberikan ke pengusaha 15 kg kedelai, sedangkan sisanya menjadi milik petani.

Menurut Urin, dari kerja sama itu diharapkan makin menarik minat swasta sebab dengan pola ini selain petani untung, pengusaha juga untung. Selain itu, peran pemerintah daerah pun makin kecil, yakni sebatas memberikan pendampingan dan monitoring melalui petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wewaria Beny Dolle menjelaskan, penanaman kedelai mulai dilakukan akhir Mei, dan sejak akhir Agustus sudah memasuki masa panen.

Dari sejumlah titik yang sudah dipanen, sekitar seperempat hektar menghasilkan 7 karung, dengan kapasitas per karung 50 kg. Diperkirakan produksi kedelai minimal 900 kg per ha dan maksimal 1,2 ton per ha. Sementara selama ini poduksi kedelai di Ende rata-rata 600 kg sampai 700 kg saja per ha.

"Hasil keseluruhan belum diketahui, tapi kami sudah menghubungi pihak pengusaha untuk datang ke lokasi dengan menyiapkan pula kantong atau karung. Kualitas produksi juga baik sehingga kami juga menyiapkan untuk benih ditanam pada musim hujan," kata Beny.

Menurut Beny, pihak PT Karunia berjanji akan membeli kedelai petani sesuai dengan harga pasar, tetapi berhubung pengusaha juga datang ke lokasi untuk mengangkut hasil petani, mereka juga meminta kesepakatan dengan petani menyangkut biaya transportasi.

Sementara itu, Bupati Ende Don Bosco M Wangge menyatakan, model swasta sebagai bapak angkat lebih menguntungkan petani dibandingkan dengan proses budi daya pertanian dengan pembibitan yang dilakukan melalui tender.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com