Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibrohim Jadi Teroris Sejak Tahun 2000

Kompas.com - 12/08/2009, 11:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ibrohim atau Boim, florist Hotel JW Marriott yang menjadi perencana, pengatur, dan pengontrol serangan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton bergabung dengan kelompok Noordin M Top sejak tahun 2000. Ia menghilang pascapeledakan bom dan diidentifikasi sebagai lelaki yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah.  

Sejak 28 April 2005, Ibrahim bekerja di Hotel JW Marriott sebagai penata bunga. Ia adalah karyawan perusahaan penata bunga Cynthia. Selama empat tahun bekerja di hotel itu, Ibrohim mempelajari seluk-beluk Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Kedua hotel itu terletak tidak berjauhan di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna dalam keterangan persnya kepada wartawan di RS Polri, Jakarta, Rabu (12/8), menyebutkan, Boim menekuni profesi sebagai penata bunga sejak tahun 1995.

"Dari tahun 1995-1997, Boim bekerja di bagian pertamanan di JHCC (Jakarta Hilton Convention Center, sekarang Jakarta Convention Center), lalu dari 1997-2005 bekerja sebaga penata bunga di Hotel Mulia, kemudian sejak 25 April 2005 menjadi karyawan di Toko Bunga Cynthia Hotel JW Marriott," ungkap Nanan.

Boim ditengarai bergabung dengan kelompok radikal ini melalui adik iparnya Saifuddin Juhri. Di bekas rumahnya di daerah Cililitan, sebuah stiker menempel di dinding depan rumahnya bertuliskan "Be a Good Moeslim or Die as Syuhada".

Pada dinding di dalam rumah juga didapati sebuah gambar bujur sangkar, seperti hotel dengan coretan garis-garis di bawahnya yang sepintas bisa ditafsirkan sebagai api. Di sebelah gambar itu tergantung sebuah kaus putih dengan tulisan Ritz-Carlton dan logo hotel itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com