Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Indramayu Lebih Tertarik Jadi TKW

Kompas.com - 29/07/2009, 03:07 WIB

INDRAMAYU, KOMPAS.com — Sejumlah gadis dari berbagai desa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, lebih tertarik untuk menjadi TKW di negara-negara Timur Tengah ketimbang bekerja di sawah.

"Kami sangat prihatin menyaksikan luar biasanya minat kaum wanita di sini untuk menjadi TKW, terbukti dengan meningkatnya jumlah mereka yang berangkat ke luar negeri dari tahun ke tahun," kata Kepala Desa Juntiyuat Andi Amsikin di Indramayu, Selasa (28/7).

Menurut dia, dorongan untuk menjadi TKW semakin kuat di tengah meningkatnya jumlah penggangguran sehingga pada 2008 saja tercatat 790 TKW yang sudah diberangkatkan ke berbagai negara tujuan di Timur Tengah.

Angka tersebut tercatat hanya dari mereka yang mendaftar di kantor kelurahan. Padahal, karena pihak desa saat ini semakin selektif mengeluarkan surat izin keberangkatan TKW, banyak di antara mereka memilih mendaftarkan diri di kabupaten lain. "Kami sengaja memperketat keberangkatan para TKW karena mereka umumnya masih di bawah umur sehingga tidak memperhitungkan kemungkinan buruk yang akan mereka hadapi," ujar Andi Amsikin.

Adapun di desa tetangganya, yaitu Desa Juntikedokan, pada 2008 tercatat sebanyak 870 TKW yang berangkat dengan tujuan utama negara-negara di Timur Tengah. Sebagian ada juga yang berangkat ke Taiwan, tetapi jumlahnya masih terbatas. "Di desa kami pemberangkatan TKW tiap tahun terus bertambah karena para calon TKW tersebut melihat keberhasilan pendahulunya, sedangkan kejadian buruk seperti TKW yang pulang menjadi gila, hamil oleh majikan, dan disiksa tidak pernah jadi pelajaran bagi mereka," kata Kepala Desa Lombang Sardina.

Pada 2009, menurut dia, tercatat yang gila ada 2 orang, hamil oleh majikan 4 orang, sedangkan yang mengalami penganiayaan 9 orang. Kasus mereka sampai hari ini belum bisa diselesaikan, baik oleh perusahaan pemberangkatan TKW maupun oleh pemerintah daerah setempat.

"Para TKW yang berangkat dari desa kami umumnya bukan tenaga profesional, hanya  pembantu rumah tangga dengan latar belakang pendidikan sangat rendah sekali," tuturnya seraya mengharapkan agar Pemda Indramayu bisa menekan keberangkatan para TKW dengan menyediakan lapangan kerja.

"Pemerintah daerah boleh saja mengirim TKW ke luar negeri, tetapi bekali dulu mereka dengan keahlian yang dibutuhkan di negara tujuan sehingga tidak terjadi lagi hal-hal negatif yang bisa merugikan bangsa ini," tuturnya.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com