Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Katolik Harus Memilih dengan Bertanggung Jawab

Kompas.com - 02/06/2009, 22:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gereja Katolik akan bersikap netral dalam Pemilu Presiden 8 Juli mendatang. Gereja Katolik juga menempatkan ketiga pasangan capres-cawapres sebagai pribadi warga negara yang mempunyai hak sama untuk mendapatkan dukungan dari warga masyarakat.

Untuk itu, Gereja Katolik lebih fokus kepada nilai-nilai yang mestinya dipegang sebagai prinsip-prinsip dasar dalam upaya mewujudkan negara yang berkeadilan.

Demikian pernyataan resmi Konferensi Wali Gereja Indonesia yang disampaikan Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam Konferensi Wali Gereja Indonesia (Komisi Kerawam KWI), Rm Edi Purwanto Pr, di Gedung KWI, Selasa (2/6).

Ditegaskan Edi, Gereja Katolik menyadari sebagai bagian dari masyarakat bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Itu berarti bahwa Gereja, dalam hal ini umat Katolik, mempunyai tanggung jawab atas kehidupan bersama di Tanah Air ini. “Gereja juga bertanggung jawab terhadap usaha mewujudkan kesejahteraan bersama, tanggung jawab dalam upaya mewujudkan kebaikan bersama sebagai bangsa," kata Edi Purwanto.

Tanggung jawab itu, lanjut Edi, dalam konteks dekatnya memiliki agenda yang paling konkret, yaitu persiapan untuk pemilu presiden. Sedangkan dalam konteks jauhnya, itu terkait dengan pemantapan dalam kehidupan demokrasi atau dalam perjuangan mewujudkan demokratisasi di Indonesia.

Ketua Tim Pembelajaran Politik KLSD KWI Rm Dany Sanusi OSC menambahkan, dalam rangka pilpres, KWI membuat sebuah ajakan bagi seluruh umat Gereja Katolik maupun yang bukan Katolik untuk menentukan pilihan dengan bertanggung jawab.

KWI akan mengeluarkan sebuah brosur yang akan diberikan kepada umat Katolik khususnya, bagaimana pilihan bertanggung jawab itu harus betul-betul menjadi bagian dari sikap umat Katolik ketika pada saatnya mereka harus memilih salah satu capres dan cawapres.

Dalam brosur itu akan dimuat simulasi. Umat Katolik diharapkan agar sungguh-sungguh memikirkan, melihat, menganalisis, sehingga bukan persoalan ketertarikan persona, bukan karena persoalan kekayaan, bukan karena persoalan uang, atau bukan karena persoalan janji politik.

"Jadi pilihan saya berdasarkan pada analisa. Ini yg menjadi tanggung jawab Konferensi Wali Gereja Indonesia juga terhadap pendidikan politik terhadap umat Katolik," katanya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com