Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Gadis Cilik Lolos dari Terkaman Penculik

Kompas.com - 02/06/2009, 09:00 WIB

BATAM, KOMPAS.com — Ajeng Zalfira (10) harus berjibaku untuk meloloskan diri dari penguasaan penculik. Ia melompat dari motor yang masih melaju, berguling-guling di aspal hingga mengalami luka lecet.

Saat berguling, Ajeng nyaris tertabrak sepeda motor yang melaju tidak jauh dari rumahnya, Graha Nusa Permai, Batam, Minggu (31/5) sekitar pukul 14.00. Ajeng lantas berteriak minta tolong. Ajeng kemudian ditolong oleh beberapa tukang ojek yang mangkal di sekitar daerah itu.

Ajeng mengaku trauma dengan ajakan orang lain. “Ajeng kapok Om, tidak mau lagi ikut-ikutan dengan ajakan orang meskipun orang itu Ajeng kenal,” ujarnya ketika ditemui Tribun, Senin (1/6).

Meski sempat dikejar, namun penculik berhasil kabur dengan sepeda motor Mio warna merah. Oleh warga Ajeng langsung dibawa pulang ke rumahnya.

Para penculik berpura-pura meminta Ajeng mengantarkan ke supermarket. “Om itu minta ditemani ke supermarket karena dia mengaku tidak tahu di mana supermarket terdekat yang ada di sini,” terang Ajeng.

Fajar, Adik Ajeng, sempat melihat kakaknya berboncengan dengan orang tidak dikenal. Namun, dia mengira kakaknya hendak membelikan es krim buat dirinya. “Fajar lihat, tapi Fajar kira kakak mau belikan Fajar es krim. Ya Fazar langsung pulang aja ke rumah,” ungkap Fajar.

Setibanya di supermarket, lanjut siswi kelas V SDN 006 Taman Raya, pria itu tidak berhenti, tapi malah melaju ke arah bandara. “Ajeng sudah bilang berhenti, tapi om yang bawa motor itu jalan terus. Ia bilang bukan ini supermarketnya karena tidak ada kolam renangnya. Jadi kita cari supermarket yang ada kolam renangnya saja,” papar Ajeng.

Riani, ibunda Ajeng, terperanjat ketika warga mengantarkan Ajeng dengan menangis dan luka memar. “Kenapa kamu Nak, berani sekali ikut dengan orang tidak dikenal. Padahal ibu kan tadi hanya menyuruh kamu memanggil adik kamu untuk pulang ke rumah,” ujar Riani dengan kondisi mata yang berlinang seraya mengelus, memeluk, dan mencium Ajeng.

Teriakan Riani lagi-lagi membuat warga sekitar berkumpul di rumahnya. Meski tidak pingsan, sesekali Riani termenung. Mengetahui anaknya mengalami luka-luka, Ferry, ayah Ajeng, langsung membawa anaknya ke RSAB. “Untung dalam perjalanan anak kami melompat dari sepeda motor pelaku,” ujar Ferry.(mau/ded)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com