Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran AIDS Semakin Mengkhawatirkan

Kompas.com - 22/05/2009, 05:27 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com — Penyebaran virus HIV/AIDS di Kalimantan Timur (Kaltim) cukup mengkhawatirkan, mengingat masuk dalam 10 besar dari sejumlah daerah di Indonesia terkait pada kasus penyebaran virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia itu. "Apalagi berdasarkan data bahwa Kaltim termasuk dalam keempat nasional peringkat tertinggi dalam kasus narkoba. Penyebaran virus HIV/AIDS bisa melalui pemakaian narkoba, khususnya menggunakan jarum suntik secara bergantian," kata  Direktur Pelaksana Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kaltim, Sumadi Atmodiharjo di Samarinda, Kamis (21/5).
     
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kaltim 2009 menyebutkan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 952 penderita. Dari jumlah tersebut, penderita tertinggi ada pada tiga daerah masing-masing Kota Samarinda yang mencapai 338 kasus, kemudian Kota Balikpapan 262, dan Kota Tarakan 177 kasus, sedangkan sisanya tersebar di berbagai kabupaten/kota lainnya.
      
Daerah di Indonesia yang tertinggi penyebaran virus HIV/AIDS antara lain, Papua, DKI Jakarta, Riau, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Ia memaparkan bahwa prevalensi kelompok-kelompok tertentu telah melewati angka lima persen yang menurut kategori WHO telah memasuki concentrated phase.
      
"Penyebaran virus HIV/AIDS memiliki kecenderungan seperti fenomena gunung es, yakni kasus yang terungkap sangat sedikit ketimbang yang menyebar, hal ini yang perlu kita waspadai. Jadi jumlah kasus ditemukan 952 penderita itu sebenarnya jumlah kecil yang kemungkin sudah tersebar di masyarakat," katanya.
     
Kekhawatiran lain, kata dia, terkait dengan tingginya kasus peredaran narkoba di provinsi berpenduduk tiga juta jiwa itu. Sebagian warga tertular HIV/AIDS adalah akibat pemakaian narkoba, khususnya penggunaan jarum suntik secara bergantian. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim termasuk daerah rawan penyebaran narkoba karena berada pada peringkat keempat nasional ditemukan kasus yang terkait dengan barang terlarang tersebut.
     
Kaltim berada pada urutan keempat setelah Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Kemudian disusul Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Jambi, dan Yogyakarta.

Ia menjelaskan bahwa meskipun pemakaian alat pengaman/kondom diperkirakan bisa mencegah penularan virus HIV/AIDS tetapi hal itu tidak 100 persen aman, misalnya bocor atau robek saat digunakan.

Jadi, kata dia bahwa cara paling aman yakni menjalankan perilaku seks aman atau jangan melakukan hubungan bebas dengan bukan pasangan sah. "Jadi cara paling aman adalah membentengi diri dan keluarga dengan nilai-nilai agama, serta melakukan hubungan seks hanya dengan istri. Kita harus mewaspadai anak-anak kita, mengingat pergeseran nilai-nilai budaya bangsa akibat pengaruh budaya barat menyebabkan gererasi muda kini banyak yang hidup dalam pergaulan seks, hal ini juga menjadi salah satu faktor penyebaran virus," imbuh dia.
      
Penyebaran virus ini cukup memprihatinkan karena umumnya menimpa generasi muda, termasuk warga yang berkategori dalam usia produktif, yakni antara 20 sampai 49 tahun yang secara nasional jumlahnya mencapai 6.169 orang. Kasus ditemukan penyebaran virus HIV/AIDS pertama kali di Kaltim pada tahun 1994 menimpa seorang PSK asal Jawa Timur yang menjadi penghuni lokalisasi pelacuran, yakni  "KM 10" Loa Janan, Kutai Kartanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com