Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Cirebon Kembangkan Bebek Viking

Kompas.com - 15/05/2009, 09:17 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Petani di Kabupaten Cirebon kini menggalakkan ternak bebek viking karena permintaan akan unggas tersebut cukup besar. "Permintaan bebek viking dari Jakarta sekitar 500 ekor per hari, tatapi petani baru bisa memenuhi 1.000/minggu," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Effendi di Sumber, ibukota Kabupaten Cirebon, Jumat.
    
Menurut dia, pihaknya terus melakukan pembinaan agar petani bebek viking tidak lagi menjadikan unggas itu sebagai penghasilan tambahan, melainkan menjadi penghasilan pokok. Karena itu, para petani diberi penyuluhan bagaimana menjadi peternak bebek viking yang digemari restoran di Jakarta tersebut.
     
"Masalah pemasaran bebek viking sudah jelas. Karena itu bagaimana meningkatan produksi dan menjaga kelanjutan ternak tersebut," katanya. Dikatakannya, berat bebek viking dewasa bisa mencapai 2,6 kilogram per ekor dengan harga sekitar Rp 80 ribu.
     
Bebek tersebut sebenarnya lebih mudah diternakkan di Kabupaten Cirebon karena petani sudah biasa memelihara itik yang kini populasinya mencapai 30 ribu itik betina dewasa. "Hanya saja itik selain diambil dagingnya juga sangat produktif menghasilkan telur, sedangkan bebek viking khusus diproduksi dagingnya," katanya.
     
"Oleh karena nilai ekonomi itik viking tersebut cukup tinggi, maka diajurkan agar investor melakukan kerjasama dengan para petani sebagai produsen. Tujuannya agar petani lebih serius berternak bebek viking," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com