Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Musim Pertama Berakhir, Harga Beras Mulai Naik

Kompas.com - 14/04/2009, 21:17 WIB

TEGAL, KOMPAS.com - Harga beras di wilayah Tegal dan sekitarnya mulai naik, seiring dengan berakhirnya panen pada musim tanam pertama. Sejumlah pedagang mengaku mulai kekurangan pasokan. Selain itu, kualitas beras yang diperoleh juga kurang bagus, akibat serangan hama.

Nuricha (52), pedagang beras di Pasar Induk Beras Martoloyo Kota Tegal, Selasa (14/4) mengatakan, kenaikan harga beras terjadi sejak lima hari lalu. Hal tersebut akibat berkurangya pasokan dari petani. Bahkan sejak lima hari lalu, ia mengaku belum mendapa tkan pasokan. "Pedagangnya sih sudah bon (pinjam) uang ke saya, tetapi berasnya tidak dikirim-kirim," ungkapnya.

Kenaikan harga beras mencapai Rp 100 per kilogram. Saat ini, harga beras C4 kualitas pertama naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.100 per kilogram, harga beras C4 kualitas sedang naik dari Rp 4.800 menjadi Rp 4.900 per kilogram, dan harga beras C4 kualitas ketiga naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 4.600 per kilogram.

Menurut dia, selain karena berakhirnya panen, berkurangnya pasokan juga karena menurunnya kualitas dan produktivitas gabah petani. Sejumlah petani di Kabupaten Tegal mengalami gagal panen, akibat tanaman mereka terserang hama. Panen raya pada musim tanam kali ini tidak terlalu melimpah, ujarnya.  

 

Permintaan Meningkat

Padahal saat ini, permintaan beras sedang meningkat. Permintaan terbanyak berasal dari luar Jawa dan Jakarta. Meskipun tidak mengirim langsung, ia mengaku ikut memasok beras kepada pedagang besar yang menjual beras ke luar Jawa. Kalau yang penjualan eceran masih stabil, paling sekitar satu ton per hari, katanya.

Mahrudi (32), pedagang beras lainnya di Pasar Induk Beras Martoloyo juga mengakui adanya kenaikan harga beras. Sebelumnya, ia masih bisa mendapatkan pasokan beras dari pemilik penggilingan padi atau petani seharga Rp 4.400 per kilogram.

Namun sejak sepekan lalu, harga perolehan beras kualitas standar mencapai Rp 4.500 per kilogram. Apabila harus menyetor ke Bulog dengan harga Rp 4.600 per kilogram, keuntungan yang diperolehnya hanya sekitar Rp 10 per kilogram. Pasalnya, ia harus mengeluarkan ongkos tambahan untuk kuli angkut dan biaya truk.

Menurut dia, kenaikan harga karena berkurangnya pasokan. Sebelumnya, ia bisa mendapatkan tiga truk beras atau sekitar 24 ton beras per hari. Namun saat ini, hanya sekitar satu truk atau delapan ton beras per hari. Padahal selain memasok ke Bulog, ia juga ikut memasok pedagang yang menjual beras ke luar Jawa dan Jakarta.

Diperkirakan, harga beras masih akan naik hingga permintaan dari luar Jawa mereda. Meskipun demikian, harga beras sulit turun. Pada musim tanam kedua, biasanya para pedagang besar mulai menyimpan beras untuk persediaan pada masa paceklik atau akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com