Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Daging Sapi Antrax, 47 Warga Masuk RS

Kompas.com - 08/04/2009, 13:14 WIB

KUPANG, KOMPAs.com - Sedikitnya 47 warga Niki-Niki di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terserang diare dan muntah-muntah setelah mengonsumsi daging sapi pada Selasa (7/4) malam. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya ketika dikonfirmasi di Takari, sekitar 65 km timur Kupang, Rabu, membenarkan adanya korban keracunan makanan di Niki-Niki tersebut.
    
Gubernur Lebu Raya berada di Takari, Kabupaten Kupang untuk melihat dari dekat kondisi kesehatan 28 orang yang keracunan makanan setelah mengonsumsi hidangan makan malam di sebuah rumah duka di wilayah itu. Kadis Kesehatan NTT, dr Stefanus Bria Seran yang dikonfirmasi terpisah juga membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan, korban keracunan makanan di Niki-Niki, karena mengonsumsi daging sapi yang sudah mati.
    
Diduga kuat, ternak sapi tersebut sudah terjangkit penyakit antrax, sehingga mudah menyerang orang yang mengonsumsi dagingnya. Pihak kesehatan belum memberi klarifikasi soal kejadian tersebut, karena masih harus menguji sampel daging tersebut di laboratorium kesehatan untuk membuktikan sumber penyakitnya.
    
Saat ini, 19 orang sedang menjalani rawat inap di Puskesmas Niki-Niki, sedang 28 orang lainnya menjalani rawat jalan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, dr Ary Widjana mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan tes laboratorium terhadap sample makanan serta wadah yang digunakan untuk memasak pada saat itu.
    
"Kita belum tahu masalahnya karena masih diuji di laboratorium kesehatan Kupang," katanya. Diduga kuat, makanan yang dikonsumsi di rumah duka itu sudah terkontaminasi dengan bakteri, karena makanan tersebut dimasak pada malam sebelumnya kemudian dikonsumsi pada malam berikutnya.
    
Dari 28 pasien yang tengah menjalani rawat inap di Puskemas Takari, hanya 26 orang yang mengonsumsi makanan di rumah duka pada saat itu, sedang dua orang lainnya sama sekali tidak mengonsumsi, namun juga pusing dan muntah-muntah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com