Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Turunkan TRC

Kompas.com - 04/03/2009, 23:27 WIB

BENGKULU, RABU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) penanggulangan flu burung untuk meneliti kematian puluhan ekor ayam di Kabupaten Bengkulu Tengah.
    
"Kita telah mendengar adanya puluhan ayam yang mati di Taba Terunjam, Kecamatan Talang Empat, Bengkulu Tengah, dan siang tadi langsung menurunkan TRC ke lokasi untuk meneliti penyebab kematian itu," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, Irianto Abdullah di Bengkulu, Rabu (4/3).
    
Ia mengaku, belum menerima hasil dari penelitian yang dilakukan TRC itu, karena hingga sore tadi masih berada di lapangan. "Kita tunggu saja hasil dari tim, apakah memang kematian ayam itu akibat virus flu burung (H5N1) atau karena penyakit lain," katanya.
    
Terkait tindakan masyarakat yang membuang bangkai ayam yang mati ke sungai, menurut Irianto, sebenarnya hal itu tidak masalah. Namun, akan lebih baik kalau bangkai itu dikubur atau dibakar.
    
Kematian puluhan ekor ayam secara mendadak itu membuat cemas warga Desa Taba Terunajam. Mereka khawatir unggas tersebut mati karena terjangkit penyakit flu burung.
    
Menurut Irianto, serangan virus AI terakhir ditemukan di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2008. Ratusan ekor ayam di Kabupaten Lebong, Rejang Lebong, Kota Bengkulu mati mendadak.
    
Berdasarkan hasil pemeriksaan cepat (rapid test) maupun pengujian di  Balai Pengujian dan Penyidikan Veteriner (BPPV) Lampung, beberapa ekor ayam tersebut positif terjangkit penyakit flu burung (Avian Influenza-AI).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com