Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Luapan Bengawan Jero Makin Luas

Kompas.com - 25/02/2009, 17:35 WIB

LAMONGAN, RABU — Luapan Bengawan jero melalui beberapa sungai, seperti Kali Blawi, Kali Plalangan, dan Kali Deket menyebabkan wilayah terdampak semakin luas. Hingga pukul 16.30, tercatat air menggenangi enam wilayah kecamatan yakni Pucuk, Kalitengah, Turi, Karangbinangun, Glagag, dan Deket. Banjir menggenangi 2.594 rumah dan 4.500 hektar tambak.

Selain itu, luapan air juga menggenangi 16.770 meter jalan desa, 2.400 jalan lingkungan, tiga mushala, dan 14 lembaga pendidikan terdiri dari 10 sekolah dasar, tiga madrasah aliyah, dan taman kanak-kanak. Madrasah tsanawiyah, SMP dan SMA masing-masing satu.

Kepala Bagian Humas dan Informasi Komunikasi Kabupaten Lamongan Aris Wibawa mengatakan, di Kalitengah banjir melanda 10 desa dari sebelumnya delapan desa. Desa tersebut yakni Desa Bojoasri, Lukrejo, Jelakcatur, Mungli, Somosari, Tiwet, Gambohan dan Blajo. Desa baru yang terendam Pucangro dan Pucangtelu. Di Kalitengah tercatat 470 rumah tergenang dan 1.048 hektar tambak. Kerugian diperkirakan Rp 3 juta per hektar.

Di Kecamatan Glagah sebelumnya banjir menggenangi Desa Soko, Morocalan, Pasi, dan Gempol Pendowo. Genangan air akhirnya juga melanda Desa Rayunggumuk dan Margoanyar. Air menggenangi 205 rumah dan 255 hektar tambak udang vanname dengan nilai kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,4 miliar.

Di Kecamatan Karangbinangun air menggenangi enam desa di antaranya Desa Waruk, Sukorejo, dan Karanganom. Rumah yang tergenang sebanyak 486 rumah 1.500 meter jalan desa, enam SD, 4 MI, satu MTs, satu MA, dan 11.042 tambak.

Di Kecamatan Turi juga terdapat enam desa yakni Pomanjangan, Kepundibener, Mbambang, Putatkumpul, Kemlagi Lor, dan Turi. Air menggenangi 2.150 meter jalan desa dan satu balai desa. Genangan air juga terjadi di SMP Negeri 2 Pucuk, di halaman sekolah hingga 50 sentimeter. Air masuk ruangan setinggi 10 cm. Siswa terpaksa diliburkan dan komputer dievakuasi dari laboratorium ke tempat lebih aman. "Bila air surut proses belajar-mengajar akan dimulai lagi," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com