Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Plumpang Tak Pengaruhi BBM Sumut

Kompas.com - 19/01/2009, 10:18 WIB

MEDAN, SENIN — PT Pertamina Region I menegaskan, masyarakat di Sumatra Utara (Sumut) dan sekitarnya tidak perlu khawatir terhadap stok BBM menyusul terjadinya kebakaran di Depo BBM di Plumpang, Jakarta Utara, Minggu malam.

"Suplai BBM untuk Region I, bukan dari Plumpang, tetapi dari Unit Pengolahan II Dumai, Riau atau dari Tanjung Uban Kepri, yang merupakan BBM impor dari Singapura dan Unit Pengolahan III  Plaju, Sumsel. Jadi tidak ada gangguan pasokan pascakebakaran di Plumpang," kata Asisten Customer Relation PT Pertamina (Persero)-Pemasaran BBM Retail Region I, Rustam Aji, di Medan, Senin (19/1).

Menurut dia, Depo Plumpang mengisi kebutuhan untuk Jawa bagian barat. Mengenai data stok, kata Rustam, segera diinformasikan karena sedang dilakukan pendataan di Instalasi Medan Group.

Sebelumnya, stok BBM per posisi 16 Januari di lima supply point di Sumut dalam jumlah yang cukup untuk premium 32.390 kiloliter, solar 27.320 kiloliter, dan termasuk minyak tanah 12.280 kiloliter.

Stok per tanggal 16 Januari itu semakin aman karena KM Ontary yang membawa 7.000 kiloliter minyak tanah dan solar 12.500 kiloliter pada akhir pekan sudah proses bongkar di Belawan dan disusul masuknya 5.700 kiloliter minyak tanah pada jadwal yang berdekatan.

"Dia yakin BBM tidak akan bermasalah, karena permintaan di SPBU mulai normal setelah pascapenurunan harga BBM, kini penyaluran naik sekitar 15 hingga 20 persen dari kondisi normal per hari yaitu untuk solar 2.230 kiloliter dan premium 3.110 kiloliter," katanya.

Berasarkan pengamatan di lapangan, antrean pembelian BBM di SPBU di Medan kini terlihat sepi dibandingkan akhir pekan lalu. Menurut pengusaha SPBU di Medan, Deat Malem Tarigan, pascapenurunan harga BBM, permintaan konsumen naik sekitar 30-40 persen sehingga pengusaha juga meningkatkan tebusan ke Pertamina sekitar 20 persen.

Sementara sebelumnya permintaan berkurang sekitar 10 persen yang diduga karena konsumen "mengerem" pembeliannya menanti harga BBM itu turun, katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com