Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke: Akan Kunamai Anakku, Marhaenis

Kompas.com - 01/09/2008, 09:20 WIB

HAMIL tiga bulan rupanya tak menghalangi Rieke Dyah Pitaloka menjalankan aktivitas politiknya. Rieke, yang kini terlihat lebih kurus, bersemangat menghadiri peluncuran calon legislatif dan nomor urut PDI-P di lapangan parkir Cikapundung, Bandung, Minggu (31/8).

Pemeran Oneng dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri ini bahkan menyampaikan orasi politiknya. "Meski saya tengah hamil tiga bulan, itu bukan halangan berpolitik," katanya berteriak dari panggung. Rieke juga menyampaikan haulnya jika anak yang dikandungnya itu lahir. "Kalau anak saya perempuan, saya akan beri nama Marhaenis. Doakan yah biar selamat," kata Rieke.

Dalam orasinya, perempuan kelahiran Garut yang jadi calon legislatif nomor urut 2 dari daerah pemilihan Bandung II (Kabupaten Bandung & Kabupaten Bandung Barat) ini akan banyak menyoroti hak-hak kaum perempuan.

"Saya akan berjuang mengangkat harkat dan martabat perempuan dan menentang perdagangan perempuan," ungkapnya sembari membantah dirinya ikut-ikutan terjun ke dunia politik seperti selebriti lainnya. "Saya ini masuk PDI-P karena sudah tahu program yang diusung, dan bukan untuk dimanfaatkan, tetapi ingin menjadi kader," jelasnya.

Selain Rieke, ada ratusan caleg, baik untuk DPRD Jabar maupun DPR RI, yang turut serta dalam acara ini, di antaranya Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning, mantan Ketua KPU Jabar Setia Permana, dan mantan Sekretaris Militer Presiden Mayjen TB Hasanudin.

Komitmen yang akan dilakukan para caleg PDI-P antara lain berisi janji akan meningkatkan kehidupan para petani, buruh, mengubah nasib tukang parkir, dan meningkatkan penghasilan penjaga kuburan, dengan selalu berkomitmen mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap mereka.

Ketua DPD PDI-P Jabar Rudi Harsya Tanaya mengatakan, komitmen yang dikeluarkan pihaknya ini diharapkan bisa membuat masyarakat Jabar kembali sejahtera dan keluar dari masalah yang kini tengah membelit. Tokoh-tokoh yang baru masuk PDI-P dan langsung menjadi caleg mengungkapkan alasannya. Setia Permana mengaku masuk PDI-P karena melihat visi PDI-P selaras dengan pemikirannya. Hal serupa dikatakan TB Hasanudin. Dirinya berani keluar dari anggota TNI aktif dan menjadi caleg nomor jadi karena tertarik kepada PDI-P yang memiliki komitmen memperjuangkan masyarakat.

Para caleg PDI-P yang akan merebutkan kursi Dewan Provinsi Jabar, sekitar 70 persennya merupakan orang-orang berusia di bawah 45 tahun, dan didominasi orang-orang baru. Selain apel dan pidato, peluncuran caleg dan nomor urut ini diisi napak tilas ke sel penjara Presiden RI Soekarno di Banceuy.

Dari kalangan masyarakat, Wariono (40), seorang tukang becak, mengungkapkan harapannya di depan tokoh-tokoh parpol itu. Dia mengeluhkan tidak adanya elite yang memikirkan dampak kenaikan harga BBM.

Harapan serupa juga diungkapkan Hamid (42), yang mengaku sebagai petani. Ia meminta para caleg tidak sekadar mementingkan partainya, tapi lebih memerhatikan masyarakat. "Karena biasanya begitu (lupa masyarakat). Jadi, kalau terpilih sudah duduk (di DPR RI), jangan lupa berdiri," ujarnya dan langsung disambut riuh tepuk tangan.

Acara yang berlangsung lebih kurang dua jam tersebut ditutup dengan pelepasan 28 balon dan 28 burung merpati. Angka 28 dipilih karena melambangkan nomor partai. (tif/sob)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com