BATULICIN, MINGGU- Ratusan orang penambang emas semi tradisional mulai tinggalkan lokasi. Mereka, beberapa waktu lalu menyerbu lokasi penambangan baru sekitar Desa Lasung, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan.
Seorang penambang Anang (40), Minggu mengaku mereka meninggalkan lokasi baru itu setelah dalam kegiatan penambangan tidak menemukan emas seperti kabar beredar selama ini.
Warga penambang emas semi mekanik itu secara berkelompok meninggalkan Desa Langsung untuk kembali ke lokasi lama secara terpencar di wilayah Tanbu.
Di lokasi lama para penambang mengaku hasil perolehan emas semakin menurun. Semula, setiap kelompok beranggota antara 5-10 orang orang bisa menghasilkan rata-rata 6-7gram per hari dan belakangan menurun hanya 2gram per hari.
Emas hasil tambang dijual Rp250 ribu/gram dan dikumpulkan sepekan untuk dibagi setelah dipotong biaya operasional dan keperluan hidup selama kegiatan penambangan.
Tingginya harga BBM jenis solar untuk mesin keperluan mendulang dan besarnya biaya operasioanal serta keperluan hidup menjadikan penghasilan pendulang menyusut.
Di wilayah Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanbu terdapat puluhan lokasi penambangan emas yang belakangan menjadi lubang dan kubangan besar akibat penggalian oleh kelompok pendulang emas.
Puluhan lubang dan kubangan besar itu membentuk danau dan menjadikan penurunan kesuburan tanah di sekitar dan dikhawatirkan jangka panjang menimbulkan dampak lingkungan lebih serius seperti banjir karena tidak ada daerah resapan air.