Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Maluku Jaga Ketat Sejumlah Titik Rawan

Kompas.com - 09/07/2008, 02:36 WIB

AMBON, RABU - Ratusan personel Polda Maluku disebarkan untuk melakukan penjagaan ketat pada sejumlah titik rawan menjelang pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2008-2013, Rabu (9/7).

Kapolda Maluku, Brigjen Pol Mudji Waluyo, yang dikonfirmasi, di Ambon, Selasa (8/7), membenarkan lebih dari 713 personel polisi, di samping didukung ratusan personel TNI untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi di Maluku yang diikuti empat pasangan calon kepala daerah (Calkada) itu guna mempebutkan 936.519 pemilih tetap pada 2.628 TPS tersebar di tujuh Kabupaten dan dua Kota.

"Ratusan personel ini telah disebarkan ke seluruh Kabupaten/Kota di Maluku untuk mengamankan jalannya Pilkada agar berlangsung damai, jujur dan adil, sehingga menjadi cerminan pelaksanaan demokrasi bagi daerah lainnya," ujar Kapolda.

Mudji mengakui, berdasarkan hasil evaluasi terdapat beberapa titik rawan di Maluku yang memiliki potensi konflik menjelang Pilkada, 9 Juli. Kerawanan ini tidak hanya terkait keamanan, tetapi juga kondisi cuaca seperti longsor dan banjir.

Namun secara umum, menurut Kapolda, situasi keamanan di provinsi "Seribu Pulau" itu cukup kondusif dan aman untuk penyelenggaraan Pilkada. "Hasil evaluasi lapangan serta pertemuan yang digelar beberapa terakhir ini, menunjukkan bahwa situasi di lapangan di Provinsi Maluku aman dan komponen pendukung siap untuk melaksanakan pemungutan suara," tandas Kapolda Mudji.

Terhadap titik-titik rawan dimaksud, Kapolda mengungkapkan satuan-satuan pengaman telah ditempatkan sebagai penyekat, guna antisipasi gangguan keamanan selama pelaksanaan pilkada. Beberapa titik rawan itu merupakan daerah yang pernah terjadi konflik horizontal beberapa waktu lalu akibat persoalan batas lahan dan sebagainya.

Jasirah Leihitu merupakan salah wilayah dimaksud, juga wilayah sepanjang Kecamatan Seram Utara-Barat dan Kecamatan Teun Nila Sarua (TNS) di Kabupaten Maluku Tengah. Sedikitnya ada lima titik rawan di Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, telah dijaga satuan pengamanan dalam rangka mengantisipasi berbagai gangguan dimaksud.

Kapolda Mudji Waluyo menegaskan, wilayah yang paling rawan di Maluku saat ini adalah kecamatan Wahai hingga TNS. "Dari Wahai ke Kecamatan TNS itu ada pengamanan tersendiri, itu daerah rawan sekali," katanya. Sedangkan Kota Ambon, terdapat titik rawan menurut kategori tertentu, yakni rawan I, rawan II dan seterusnya dalam tingkat kejahatannya. Demikian pula dalam hal kondisi alam dan wilayahnya.

Pilkada Maluku akan diikuti oleh 936.519 pemilih yang tersebar pada 2.628 TPS, diantaranya Kabupaten Maluku Tenggara, termasuk Kota Tual dengan 104.207 orang pemilih tetap dan 311 TPS, Maluku Tenggara Barat (MTB) 98.079 pemilih pada 302 TPS, Kepulauan Aru 44.082 pemilih pada 175 TPS, Seram Bagian Barat (SBB) 95.148 pemilih pada 295 TPS.

Seram Bagian Timur (SBT) 61.482 pemilih pada 185 TPS dan Kabupaten Buru 98.043 pemilih pada 302 TPS, Maluku Tengah 225.644 pemilih tetap pada 596 TPS dan Kota Ambon dengan 209.834 pemilih tetap dengan jumlah TPS 480 unit.

Empat pasangan calon yang akan bersaing itu yakni Karel Albert Ralahalu (RASA) dengan nomor urut 1, Abdullah Tuasikal-Septinus Hematang (TULUS) Nomor urut 2, Aziz Samual dan Lukas Uwuratuw (ASLI) mendapatkan nomor urut 3 dan Abdullah Latuconsina-Eduard Frans dengan slogan (MADU) memiliki nomor urut 4.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com