ACEH UTARA, KOMPAS.com – Kekurangan bukan kendala. Itulah tekad Rasyidin (49), petani Desa Alue Keurinyai, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Pria ini menanam melon golden atau dikenal melon kuning di area sawah tadah hujan di pedalaman Kabupaten Aceh Utara. Jangankan air irigasi, saluran pun tak ada di desa itu.
Namun, Rasyidin tak kehabisan akal. Pria ini menggali parit dan membuat sumur bor sebagai sumber air. Saat petani lainnya menanam padi di area sawah itu, Rasyidin memilih melon.
Baca juga: Lima Petani di Sampang Tersambar Petir, Satu Orang Tewas
Alasannya, melon lebih menjanjikan. Apalagi sawah di kawasan itu tadah hujan.
“Hanya berharap air hujan kalau turun ke sawah. Maka, saya beralih ke melon,” sebut Rasyidin, Senin (22/4/2024).
Dia pun menyewa sawah petani lainnya seluas 1.600 meter dengan harga Rp 5 juta untuk lima tahun.
“Lalu saya tanami melon. Hasilnya, alhamdulillah. Sekali panen bisa Rp 250 juta lebih,” katanya.
Baca juga: Hujan Deras di Magetan, Talut Ambles dan 2 Petani Tewas Tertimpa Pohon
Harga jual melon saat ini mulai dari Rp 5.000 per kilogram hingga Rp 10.000 per kilogram. Tergantung harga pasar.
“Kami diberi sumur bor bantuan dari Dinas Pertanian Aceh Utara. Inilah menjadi sumber air kami. Tinggal buat parit untuk mengalirkannya atau menyiramnya ke melon,” ucap dia.
Untuk beralih dari tumbuhan padi ke tumbuhan melon, cabai, dan lainnya, belum banyak warga yang berani mencoba.
Meski begitu, dia mengajak petani desa itu. Hingga kini ada 20 petani yang menanam tumbuhan melon.
Lantas, bagaimana dengan modal? Rasyidin mengatakan, modalnya kecil. Untuk ukuran tanah 400 meter, hanya butuh modal Rp 2 juta untuk bibit, pupuk, obat-obatan, dan perawatan lainnya.
“Dalam 400 meter itu bisa kita tanam 500 melon. Sejauh ini, berat melon kami dua hingga lima kilogram per buah,” tutur dia.
“Dalam setahun bisa empat kali panen. Sejak tanam hingga panen butuh waktu tiga bulan. Jadi, lebih menguntungkan melon dibanding padi dalam kondisi sawah tanah hujan,” ucapnya seraya mengatakan melon itu dijual ke Sumatera Utara hingga ke Batam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.