Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Nakhoda Tewas Insiden Kapal Meledak di Tanjung Pinang, Sempat Tembakkan Suar

Kompas.com - 24/03/2024, 18:05 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang nakhoda bernama Supeno tewas dalam insiden terbakarnya kapal ikan KM Surya Hasil Laut-22 di perairan Pulau Dua, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Supeno tewas usai berupaya menyelamatkan para anak buah kapal (ABK) dengan cara menembakkan suar tanda meminta bantuan.

Berkat usahanya itu, enam ABK berhasil diselamatkan kapal lain yang melihat adanya permintaan tolong lewat tembakan suar tersebut.

Kronologi

Kejadian ini bermula saat KM Surya Hasil Laut-22 berlayar dari perairan Malaysia menuju pelabuhan Pangkalbalam, Kamis (21/3/2024).

Mereka membawa ikan hasil tangkapan di perairan.

Namun di tengah perjalanan, tepatnya di Perairan Pulau Dua Tanjung Pindang, terjadi ledakan pada tangki BBM kapal.

Baca juga: Jumlah Pemudik Diprediksi Naik 50 Persen, Menhub Minta ASDP Kerahkan Kapal Besar dan Cepat

Saat kapal tersebut mulai terbakar, Supeno langsung berusaha meminta pertolongan dengan menembakkan suar ke udara.

Suar itu dilihat oleh kapal KM Satria Jaya Baru 1 dan segera dilakukan evakuasi terhadap enam ABK yang sudah melompat ke laut.

Sementara Supeno dan satu ABK bernama Richo masih berusaha membuka Life Raft yang ada di atas kapal.

Nahas terjadi ledakan kapal itu, Supeno dikabarkan tewas di tempat sementara satu ABK diduga terjatuh dan hilang di sekitar lokasi kejadian.

"Kapal KM Satria Jaya Baru 1 yang menerima sinyal bantuan dari suar tersebut berhasil menyelamatkan ke enam abk KM Surya Hasil Laut-22, yang terapung apung di sekitaran lokasi kapal terbakar. Sementara Nahkoda Kapal KM Surya Hasil Laut-22 berhasil dievakuasi, ke atas KM Satria Jaya Baru 1 bersama dengan enam ABK yang berhasil selamat," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa.

KM Satria Jaya Baru 1 berusaha melakukan pencarian terhadap ABK yang diduga hilang tersebut. Namun hingga pukul 21.00 WIB, korban tidak juga di temukan.

Kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang oleh pengurus Kapal KM Surya Hasil Laut-22.

Menerima informasi tersebut Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang segera memberangkatkan satu tim rescue dari dermaga Pangkalbalam menuju lokasi kejadian.

Baca juga: Kapal Meledak di Tanjung Pinang, Nakhoda Tewas Usai Tembakkan Suar

Setiba di lokasi, Tim SAR Gabungan segera melakukan pencarian terhadap korban yang diduga hilang pada saat kejadian tersebut.

"Pencarian dilakukan dengan penyisiran di permukaan air dengan menggunakan metode Pararel Search Pattern dan dibantu oleh kapal rekan korban yang turut membantu proses pencarian terhadap korban," tuturnya.

Upaya pencarian akan dilakukan semaksimal mungkin untuk segera menemukan dan mengevakuasi para korban.

"kondisi cuaca di sekitaran lokasi, dengan ombak yang cukup besar turut menghambat proses pencarian terhadap korban. Semoga proses pencarian terhadap korban, dapat dengan cepat membuahkan hasil," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kapal Tujuan Pangkalbalam Meledak Terbakar di Tanjung Pinang, Nakhoda Tewas Usai Selamatkan ABK-nya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com