Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 3 Pengedar Uang Palsu di Bima NTB

Kompas.com - 19/03/2024, 17:12 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, Nusa Tenggara Barat (NTB), menangkap tiga orang pengedar uang palsu di Desa Laju, Kecamatan Langgudu. Mereka berinisial AB (37), AW (36) dan IR (28).

Dari tangan para pelaku, polisi menyita 1.800 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 yang nilainya mencapai Rp 180 juta.

Kapolres Bima Kota, AKBP Yudha Pranata mengatakan, para pelaku ini ditangkap di rumahnya masing-masing pada Minggu (17/3/2024) sekitar 14.00 Wita.

"Uang palsu ini sangat banyak, kalau kita total ada sekitar Rp 180 juta," kata Yudha Pranata saat konferensi pers, Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Kronologi Ayah Gigit dan Pukul Anak di Bima, Pelaku Ditangkap di Pegunungan

Yudha Pranata menjelaskan, terungkapnya kasus ini berawal dari laporan warga setempat terkait adanya aksi pengancaman oleh AB menggunakan senjata api.

Laporan itu lantas disikapi anggota dengan menangkap AB di rumahnya dan menyita barang bukti berupa sepucuk senjata api rakitan laras panjang.

Baca juga: Antisipasi Ada Uang Palsu, BI Malang Imbau Masyarakat Gunakan Layanan Resmi untuk Tukar Uang Pecahan Baru

Saat dilakukan penggeledahan rumah, polisi menemukan ratusan lembar uang palsu pecahan Rp 100.000.

Selain itu, ditemukan juga alat yang digunakan untuk mencetak uang palsu berupa printer dan kertas HVS.

Dari temuan tersebut, lantas dilakukan pengembangan penyelidikan hingga kemudian terungkap keberadaan pengedar uang palsu lainnya, yakni AW dan IR.

"Dari AW kita temukan juga uang palsu, sedangkan di IR diamankan tiga botol bom ikan. Bom ini sengaja dibuat untuk dijual ke nelayan di wilayah setempat," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjut dia, tiga orang tersebut mengaku telah memproduksi uang palsu sejak Januari 2024.

Sebagian dari uang palsu yang dicetak sudah dimanfaatkan dan kini beredar luas di tengah masyarakat.

Yudha Pranata menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan lebih teliti dalam menerima uang pembelian, karena tak menutup kemungkinan menjadi sasaran jaringan pengedar uang palsu.

"Ini kita kembangkan lagi, di mana saja peredarannya. Terhadap masyarakat harus hati-hati, apabila ada hal yang dicurigai langsung melaporkan ke pihak berwajib," kata Yudha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com