Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jayanegara Mendapat Julukan Kalagemet?

Kompas.com - 03/01/2024, 23:05 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Jayanegara merupakan raja kedua Kerajaan Majapahit yang berkuasa antara tahun 1309 hingga 1328 M.

Jayanegara bergelar Sri Sundarapandyadewadhiswara setelah naik takhta.

Kisah hidup Jayanegara ditulis dalam beberapa catatan, seperti Kitab Negarakertagama dan Kitab Pararaton.

Jayanegara

Asal usul Jayanegara

Jayanegara adalah putra dari Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Ia dilahirkan pada tahun 1294 M.

Berdasarkan Kitab Negarakertagama, Raden Wijaya menikahi empat putri Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari.

Salah satu istrinya menjadi permaisuri, yaitu Tribhuwaneswari. Sedangkan tiga istri lainnya sebagai selir, yakni Jayendradewi, Narendraduhita, dan Gayatri.

Raden Wijaya juga memiliki selir lainnya yang bernama Dara Petak atau Indreswari, putri dari Kerajaan Melayu.

Dari Dara Petak tersebutlah, Raden Wijaya mempunyai anak yang bernama Jayanegara.

Baca juga: Jayanegara, Raja Majapahit yang Dibenci

Pada tahun 1295, Jayanegara diangkat sebagai raja muda di Daha dan setelahnya dinobatkan sebagai putra mahkota.

Hal tersebut karena permaisuri dan selir Raden Wijaya lainnya tidak melahirkan putra.

Jayanegara masih berusia 15 tahun saat menggantikan Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit.

Mengapa Jayanegara mendapat julukan Kalagemet?

Dalam Kita Pararaton, Raja Jayanegara memiliki julukan Kala Gemet, yang berarti jahat dan lemah.

Julukan tersebut disematkan lantaran Jayanegara tidak memiliki kecakapan dalam melaksanakan pemerintahannya.

Banyak pemberontakan yang terjadi pada masa pemerintahannya.

Selain itu ada beberapa tindakan buruk yang dilakukan, salah satunya adalah mengurung adik tirinya, Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi, supaya tidak dinikahi orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com