KOMPAS.com - Jayanegara merupakan raja kedua Kerajaan Majapahit yang berkuasa antara tahun 1309 hingga 1328 M.
Jayanegara bergelar Sri Sundarapandyadewadhiswara setelah naik takhta.
Kisah hidup Jayanegara ditulis dalam beberapa catatan, seperti Kitab Negarakertagama dan Kitab Pararaton.
Jayanegara adalah putra dari Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Ia dilahirkan pada tahun 1294 M.
Berdasarkan Kitab Negarakertagama, Raden Wijaya menikahi empat putri Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari.
Salah satu istrinya menjadi permaisuri, yaitu Tribhuwaneswari. Sedangkan tiga istri lainnya sebagai selir, yakni Jayendradewi, Narendraduhita, dan Gayatri.
Raden Wijaya juga memiliki selir lainnya yang bernama Dara Petak atau Indreswari, putri dari Kerajaan Melayu.
Dari Dara Petak tersebutlah, Raden Wijaya mempunyai anak yang bernama Jayanegara.
Baca juga: Jayanegara, Raja Majapahit yang Dibenci
Pada tahun 1295, Jayanegara diangkat sebagai raja muda di Daha dan setelahnya dinobatkan sebagai putra mahkota.
Hal tersebut karena permaisuri dan selir Raden Wijaya lainnya tidak melahirkan putra.
Jayanegara masih berusia 15 tahun saat menggantikan Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit.
Dalam Kita Pararaton, Raja Jayanegara memiliki julukan Kala Gemet, yang berarti jahat dan lemah.
Julukan tersebut disematkan lantaran Jayanegara tidak memiliki kecakapan dalam melaksanakan pemerintahannya.
Banyak pemberontakan yang terjadi pada masa pemerintahannya.
Selain itu ada beberapa tindakan buruk yang dilakukan, salah satunya adalah mengurung adik tirinya, Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi, supaya tidak dinikahi orang lain.