KOMPAS.com - Seorang penumpang maskapai penerbangan Pelita Air bercanda membawa bom di dalam pesawat, Rabu (6/12/2023).
Insiden ini terjadi di pesawat yang hendak berangkat dari Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur menuju Jakarta.
Berikut ini sejumlah fakta terkait penumpang yang bercanda membawa bom di pesawat Pelita Air.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Sisyani Jafar mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat pesawat sedang bersiap untuk lepas landas.
Saat itu, salah satu penumpang yang duduk di kursi nomor 14A mengaku membawa bom di dalam tasnya.
Baca juga: Detik-detik Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom
"Penumpang tersebut bercanda kepada pramugari bahwa dia membawa bom. Pramugari kemudian melaporkan hal tersebut kepada pilot, yang langsung menghubungi petugas bandara," kata Sisyani dikonfirmasi, Rabu.
Akibatnya, pesawat diarahkan ke area parkir terisolasi, dan seluruh penumpang diturunkan dari pesawat.
Petugas gabungan dari Bandara Juanda, polisi, TNI, dan Gegana lantas melakukan pemeriksaan terhadap pesawat dan penumpang tersebut.
Hasilnya, tidak ditemukan adanya ancaman bom di dalam pesawat.
Salah satu penumpang pesawat tersebut adalah Rahmat Santoso, mantan wakil Bupati Blitar.
"Saya salah satu penumpang pesawat tersebut," katanya dikonfirmasi Rabu sore.
Akibat kejadian tersebut, dia harus menunggu sampai 5 jam untuk bisa terbang dengan pesawat yang sama.
"Kami menunggu 5 jam, pesawat baru bisa terbang pukul 18.00 WIB," terangnya.
Pesawat itu seharusnya terbang pukul 12.50 WIB.
Baca juga: Detik-detik Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom
"Pesawat sudah jalan di runway, namun tiba-tiba berhenti, dan ada petugas keamanan yang masuk ke kabin pesawat," katanya.