Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Update" Erupsi Marapi, Dampak dan Upaya Evakuasi 70 Pendaki yang Terjebak

Kompas.com - 04/12/2023, 06:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Upaya evakuasi para pendaki yang terjebak saat erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), terus dilakukan.

"BKSDA Sumbar beserta masyarakat Nagari (desa) Batu Palano dan Koto Baru sedang berjibaku mengevakuasi pendaki, dan saat ini sedang berusaha menghubungi para pendaki," kata Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar Eka Dhamayanti di Padang, Minggu, dilansir dari Antara.

Baca juga: Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Dari data yang tercatat pada Minggu (3/12/2023) pukul 16.55 WIB, 13 pendaki yang naik dari Koto Baru telah dievakuasi.

Sementara itu, pendaki yang naik dari Batu Palano ada 15 orang yang telah dievakuasi.

"Dari Nagari Batu Palano terdata jumlah pendaki yang naik pada Sabtu (2/12/2023) berjumlah 54 orang dan pada Minggu (3/12/2023) sebanyak tiga pendaki," ujarnya.

Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan data sistem booking online BKSDA Sumbar dan yang telah check in di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari pintu masuk Koto Baru berjumlah 13 orang.

Baca juga: Berulah di Kawasan Konservasi, Pendaki Akan Di-blacklist 55 Taman Nasional

Video viral

Dilansir dari Tribunnews.com, sebuah video kondisi pendaki di Marapi sempat beredar di media sosial, Minggu (3/12/2023), pukul 14.54 WIB.

Pendaki wanita itu diketahui bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19), mahasiswi Politeknik Negeri Padang dan berasal dari Padang.

Dalam video itu terlihat badan Zahfirah dipenuhi lumpur dan kondisinya lemas.

Saat dikonfirmasi, ibu Zhafirah, Rani Radelani, membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Kata Rani, video itu dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani.

“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.

Dampak erupsi 

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam mencatat ada 14 dari 16 kecamatan yang terdampak hujan abu dan batu. 

"Ini data yang kita peroleh dari masing-masing camat," kata Sekretaris BPBD Agam Olkawendri di Lubuk Basung, Minggu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com