SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) seperti Cilacap, Grobogan dan Demak berpotensi terjadi banjir pada musim hujan tahun ini.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPBD) Jateng, daerah tersebut diklasifikasikan pada kelas tinggi daerah yang berpotensi terjadi banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, total ada 935.504 hektar lahan yang berpotensi banjir pada kelas tinggi.
Baca juga: Pemilu 2024 Digelar Saat Puncak Musim Hujan, KPU Kota Semarang Siapkan Skenario jika Terjadi Banjir
"Wilayah yang memiliki potensi bahaya banjir adalah Cilacap 2.385 hektar, Grobogan 47.626 hektar dan Demak 53.960 hektar," jelasnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (8/11/2023).
Sementara, untuk wilayah yang berpotensi terjadi banjir bandang pada kelas rendah, sedang dan tinggi ada di Kabupaten Brebes seluas 1.465 hektar, 4.746 hektar dan 9.574 hektar.
"Total daerah di Jateng yang berpotensi terjadi banjir seluas 104.332 hektar," paparnya.
Sampai saat ini BPBD Jateng juga sudah melakukan sejumlah persiapan seperti peralatan dan sumber daya manusia (SDM) untuk penanganan banjir.
"Logistik dan bantuan makanan juga sudah disiapkan," ungkap Chomsul.
Dalam waktu dekat BPBD Jateng bersama dengan stakeholder terkait juga akan membuka posko siaga bencana selama 24 jam.
"Saat ini sudah ada 65 unit pompa air tersebar di beberapa daerah," paparnya.
Selain itu, BPBD Jateng juga sudah menyiapkan 20 unit perahu fiber dari beberapa daerah seperti Banyumas, Blora, Brebes, Grobogan, Karanganyar dan Kota Tegal.
"Perahu polytheline sebanyak 29 unit juga disiapkan," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.