Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SILAT, Ikhtiar Menuju Blora Bebas Anak Tidak Sekolah dengan Digitalisasi

Kompas.com - 19/10/2023, 00:03 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com – Persoalan anak tidak sekolah (ATS) masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diatasi oleh jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah.

Namun, pendataan ATS yang tersebar di 295 desa/kelurahan tidaklah mudah. Pasalnya pendataan tersebut dilakukan secara manual. Selain tidak efektif, pendataan ATS secara manual membutuhkan waktu cukup lama membutuhkan biaya yang tidak murah. 

Kondisi ini lah yang mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora untuk melakukan digitalisasi dalam pendataan ATS. 

Disdik Kabupaten Blora akhirnya membuat inovasi Sistem Informasi Layanan Anak Tidak Sekolah (SILAT). Aplikasi berbasis web ini berfungsi untuk melakukan verifikasi, intervensi, monitoring dan evaluasi ATS.

Baca juga: Sinergikan Digitalisasi Daerah, Riau Jadi Provinsi dengan P2DD Terbaik di Sumatera

Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Kabid PAUD dan Dikmas) Disdik Kabupaten Blora, Nuril Huda mengungkapkan ihwal ide pembuatan aplikasi SILAT.

Sebelum ada aplikasi SILAT, dia menyebut pencarian dan pengolahan data ATS dilakukan secara manual yang melibatkan para guru ataupun perangkat desa.

“Data masuk ke kita ternyata lama sekali, prosesnya panjang, sehingga karena ATS itu maksimal kan 18 tahun. Begitu 18 tahun ke atas kan tidak masuk data. Banyak data-data yang masuk ke kita itu sudah terlewat atau expired. Sehingga penanganannya tidak tepat,” ucap Nuril saat ditemui Kompas.com, di kantornya, Senin (16/10/2023).

Disdik Blora pun berupaya membuat aplikasi yang mampu memvalidasi data ATS yang tersebar di 16 kecamatan agar lebih cepat dan akurat.

”Jadi kita mencoba mencari solusi keterlambatan pendataan tersebut. Sehingga kita mencoba masuk ke sistem informasi layanan SILAT ini,” kata dia.

Aplikasi SILAT dibuat oleh tim Teknologi Informasi (TI) Disdik Blora yang mendapatkan pendampingan dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Adanya pendampingan tersebut, karena Pemkab Blora telah menjalin kerja sama dengan Kemendikbud Ristek.

Berkat kerja sama itu, Disdik Blora mendapatkan dua sumber data ATS, yaitu data anak drop out (DO) atau putus sekolah, dan data anak lulus tidak melanjutkan (LTM).

Namun, Pusdatin Kemendikbud Ristek tidak memiliki data anak tidak pernah sekolah. Hal ini lantaran, data tersebut memang tidak masuk ke data pokok pendidikan (dapodik). 

"Pusdatin basisnya dari dapodik se-Indonesia," ujar dia.

Untuk mengatasi hal tersebut, Disdik Blora menggandeng kelurahan dan pihak desa untuk mencari data anak tidak pernah sekolah lalu dimasukkan ke aplikasi SILAT.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com