Prabowo soal Kemungkinan Demokrat Merapat: Kita Bicara Air, Tidak Politik

MALUKU, KOMPAS.com- Bakal calon presiden (Bacapres) yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto enggan menanggapi soal kemungkinan Partai Demokrat merapat ke koalisinya usai hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Prabowo yang meresmikan program penyerahan bantuan sumur bor dan pipanisasi di Kabupaten Maluku Barat Daya tersebut mengaku fokus pada kunjungannya.

"Kita bicara air hari ini, tidak bicara politik. Bicara air," katanya singkat saat ditemui di Maluku Barat Daya, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Pernah Prediksi Ganjar Jadi Presiden, Bupati Karanganyar: Saya sebagai Kader Golkar Pilihannya Prabowo Subianto

Saat ditanya perihal nama cawapres yang akan mendampinginya, Prabowo juga memilih tidak memberikan tanggapan.

Untuk diketahui, setelah PKB merapat ke gerbong bacapres Anies Baswedan, koalisi pengusung Prabowo Subianto tersisa Golkar, PAN, dan PBB.

Mencuat tiga nama kandidat yang dipertimbangkan sebagai cawapres setelah hengkangnya Cak Imin, mereka yaitu Erick Tohir, Airlangga Hartarto dan Yusril Ihza Mahendra.

Baca juga: Prabowo Tanpa Cak Imin, Gerindra: Seperti Ditinggal Pacar, Tiba-tiba Meninggalkan

Adapun pada Senin (4/9/2023), Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI itu tiba di Bumi Kalwedo sekitar pukul 11.30 WIT usai berkunjung ke Provinsi NTT.

Prabowo datang didampingi Ketua DPD Partai Gerindra Hendri Izac Lewerissa dan kader partai Gerindra Saodah Tethol.

Saat tiba di Maluku Barat Daya, Prabowo bersama tim langsung menuju titik peresmian sumber air dan pipanisasi Dusun Upunyor, Desa Werwaru, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Prabowo menyoroti perihal kekeringan yang mengakibatkan kematian ternak. Juga terkait kesulitan warga mendapatkan air saat musim kering yang terjadi selama enam bulan dalam setahun.

Kedatangan itu, sebagai langkah nyata realisasi permintaan masyarakat saat kunjungannya September 2022 ke Maluku Barat Daya bersama Presiden Joko Widodo.