KOMPAS.com - Kartini (41), ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Jalan Akasia area PT Arara Abadi, RT 013, Kelurahan Bukit Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Riau pada Jumat (28/8/2023).
Terkait kematian Kartini, polisi mengamankan LZP (14) dan adiknya, KT (12) yang diduga bersengkongkol dengan sang ayah untuk membunuh korban yang tak lain adalah ibunya.
Sementara itu ayah LZP dan KT yang juga suami korban melarikan diri.
"Dua orang pelaku sudah kami amankan. Kedua pelaku anak kandung dan anak tiri korban. Sementara suami korban masih kami buru," kata Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton melalui pesan WhatsApps, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Di Balik Pembunuhan Kartini oleh Suami dan 2 Anaknya di Dumai, Korban Sempat Akan Bunuh Anak Tiri
Kepada petugas, kedua pelaku mengaku sering dipukuli dan dilarang sekolah oleh korban. Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Bayu Ramadhan Effendi, Senin (28/8/2023).
"Jadi anak anaknya ini sering dipukuli oleh korban, bahkan mereka dilarang sekolah, dan harus bekerja, jadi diduga sudah sering kali menerima perlakuan ini, diduga menjadi alasan mereka menghabisi korban," kata AKP Bayu.
Menurut Bayu, selama ini korban sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap suami dan dua anaknya.
Hal senada juga diceritakan Sunan Sunan Hariono, Ketua RT 10, Keluruhan Gurun Panjang, tempat korban tinggal.
Baca juga: 2 Bocah di Dumai Bantu Sang Ayah Bunuh Ibu Tirinya, Mengaku Lelah Sering Dipukuli Korban
Menurut dia, korban dan suami beserta dua anaknya berasal dari Jawa. Saat menikah, mereka sama-sama membawa anak dari pernikahan sebelumnya.
Korban membawa anak anak perempuan, dan suaminya membawa anak laki-laki.
Awalnya sang suami dan dua anaknya yang lebih dulu pindah ke Dumai pada pada April 2023. Sebulan kemudian, korban menyusul dari Jawa dan juga tinggal di Dumai.
"Selang sebulan korban menyusul pelaku dan anak-anaknya ke Dumai, jadi pelaku dan korban ini merupakan pasangan duda anak satu dan janda anak satu yang sudah menikah. jadi anak kandung korban ini pelaku perempuan dan anak laki laki merupakan anak tiri korban," katanya, Senin (28/8/2023).
Ia mengatakan korban dan suaminya berjualan bakso, sementara dua anaknya tidak sekolah.
Selama tinggal bersama, korban dan suaminya kerap bertengkar. Bahkan Sunan mengaku sempat diminta suami korban untuk menasihati korban.
"Saya pernah mendatangi mereka untuk menjadi penengah agar Rumah tangganya kembali harmonis, bahkan saya menasehati mereka itu pada Selasa (22/8/2023) sambil menyerahkan dokumen kependudukan mereka yang telah siap," imbuhnya.
Baca juga: Kartini Dibunuh Suami dan 2 Anaknya, Mayat Dibuang ke Parit di Dumai Riau